SEMOGA YANG KALIAN CARI ADA DI SINI YAAAA....
BAAROKALLOHU FIIKUM

Sabtu, 14 Mei 2011

Agar Dapat Melawan Hawa Nafsu

Pertanyaan:

saya orang yang benar benar tidak dapat menahan hawa napsu saya, bagaimana kiat untuk mencegah rasa ingin yang berlebihan tersebut, sebab saya sadar hidup itu singkat tapi saya sudah berusaha mencegah namun tidak kunjung berhasil juga.



Jawaban:


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sesungguhnya bila kita kembali mempelajari Al-Quran, As-Sunnah, beserta penjelasan para ulama, niscaya kita akan mengetahui berbagai kiat untuk melawan hawa nafsu. Namun sebelum itu, ada yang lebih penting untuk kita ketahui dan tanamkan di relung hati kita yang terdalam. Yaitu kita harus membulatkan tekad untuk menentang hawa nafsu dengan niat yang ikhlas kepada Allah. Hal ini supaya kita tidak maju mundur di dalam menelan pahit dan getirnya mengalahkan hawa nafsu sendiri.


Selanjutnya, kita jangan gampang berputus asa bila kita belum mampu meniggalkan hawa nafsu itu sepenuhnya. Teruslah berupaya dengan tekad hati yang kuat sampai Allah menurunkan kemenangan-Nya.


Jika kita bersungguh-sungguh dalam memusuhi hawa nafsu kita, pasti Allah tak akan menyia-nyiakan usaha kita. Allah berfirman (yang artinya),

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di (jalan) kami, niscaya kami benar-benar akan menunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik”. (Al-’Ankabut:69)



Disini saya akan menyebutkan secara ringkas beberapa kiat di dalam melawan hawa nafsu. Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang ingin terbebas dari belenggu hawa nafsu. Adapun kiat-kiat yang saya maksud, sebagai berikut:

1. Hendaknya dia memperkuat rasa takutnya kepada Allah dan selalu mengingat berbagai kengerian siksa Allah diakherat kelak.

2.Hendaknya dia meninggalkan segala sebab yang membuatnya terjatuh kembali kepada hawa nafsu.

3.Hendaknya dia meninggalkan teman bergaul yang tidak baik, supaya dia tidak mudah termakan oleh hawa nafsu. Sebagai gantinya, hendaknya dia bergaul dengan orang-orang shalih yang mengamalkan agama Allah.

4. Hendaknya dia menjauhi tempat-tempat yang dapat menjerumuskannya kepada hawa nafsu dan memperbanyak bersimpuh di dalam rumah Allah (Masjid).

5. Hendaknya dia selalu menyibukkan diri dengan Dzikrullah dan membaca Al-Quran, karena hati yang lalai dari Allah sangat mudah bagi syaithan untuk mendorongnya kepada hawa nafsu.

Wallahu A’lam Bish Shawab.



Al-Ustadz Abdul Mu’thi

Sumber: http://alhujjah.wordpress.com

Posisi Sholat Jama'ah Suami - Istri

Bismillaah,,,

Pertanyaan: Assalamu ‘alaikum. Saya mau tanya, bagaimana shaf shalat bila makmumnya hanya seorang perempuan? Apa tetap harus sejajar dengan Imam sebelah kanan? Dalam hal ini imamnya laki-laki. Terima kasih atas perhatiannya. (08180227*)

Jawaban: Apabila hanya ada seorang laki-laki sebagai imam dan seorang perempuan yang menjadi makmumnya seperti suami-istri maka posisi makmum tepat di belakang imam, bukan di samping kanannya. Berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya neneknya, Mulaikah, mengundang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk jamuan makan yang telah dibuatnya, maka beliau pun memakannya, kemudian beliau bersabda, "Berdirilah kalian karena aku akan shalat bersama kalian!" Anas bin Malik berkata, "Maka aku berdiri menuju tikar yang sudah hitam karena sudah lama dipakai, lalu aku menggosoknya dengan air. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di atasnya, sementara aku dan seorang anak yatim berdiri di belakangnya, sedangkan ibuku (Ummu Sulaim) berdiri di belakang kami. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat bersama kami dua raka’at, kemudian beliau pergi." (HR. Al-Bukhariy no.860 dan Muslim no.658)
Wallaahu A’lam.

Sumber: Buletin Al-Wala wal Bara Edisi ke-37 Tahun ke-3 / 19 Agustus 2005 M / 14 Rajab 1426 H