SEMOGA YANG KALIAN CARI ADA DI SINI YAAAA....
BAAROKALLOHU FIIKUM

Jumat, 30 Juli 2010

Anak Tanggung Jawab Ayah

Bismillaah...

Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)
Para ulama menyatakan: ‘Diri-diri kalian,’ yakni: Anak-anak kalian, karena anak itu merupakan bagian dari diri ayahnya. Dan ‘keluarga-keluarga kalian,’ yakni: Istri-istri kalian.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ
“Sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian tidak lain kecuali ujian.” (QS. At-Taghabun: 15)
Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.” (HR. Al-Bukhari no. 844 dan Muslim no. 1829)
Dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu anhu dia berkata: Sesunguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
“Tidak ada seorang hambapun yang Allah berikan kepadanya beban untuk memimpin, lalu dia mati dalam keadaan menipu orang-orang yang dia pimpin, kecuali Allah akan mengharamkan surga atasnya.” (HR. Muslim no. 142)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)

Penjelasan ringkas:
Anak-anak, pendidikannya, serta pengurusannya adalah amanah yang Allah berikan kepada para ayah, karenanya para ayah adalah pimpinan mereka dan penanggung jawab atas keadaan mereka. Wajib atas para ayah untuk menasehati anak-anak mereka dengan kebaikan dan menjadikan pendidikan serta perbaikan mereka merupakan pekerjaan dan urusannya yang paling utama dan paling penting. Tidak boleh bagi seorang ayah untuk hanya memenuhi semua kebutuhan jasad dari anaknya berupa makanan dan pakaian lalu setelah itu dia menganggap kewajibannya hanya itu kemudian menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaan dunianya dan tidak mengurusi kebutuhan ruhani dari anak-anaknya. Karena barangsiapa yang mengerjakan hal tersebut niscaya dia akan menyesal pada akhirnya, baik di dunia ketika dia sudah tua dan anak-anaknya juga tidak mau mengurusinya, terlebih lagi di akhirat ketika dia dimintai pertanggungjawaban atas amanah yang telah dibebankan kepadanya tersebut.

Memenuhi kebutuhan ruhani anak-anak -berupa keimanan dan amal saleh- jauh lebih penting daripada memenuhi kebutuhan jasadnya. Karenanya Allah Ta’ala dalam Al-Qur`an tidak pernah memerintahkan para ayah untuk melindungi anaknya dari panasnya terik matahari atau dari panasnya rasa lapar, akan tetapi justru Allah memerintahkan mereka untuk melindungi anak-anak mereka dari api neraka. Sudah dipastikan bahwa setiap ayah tentu sangat menyayangi dan mencintai anak-anaknya dan tidak akan tega membiarkan anak-anaknya tidak makan atau tidak berpakaian, maka apakah dia tega jika anaknya dijadikan sebagai bahan bakar neraka atau berpakaian dengan pakaian dari api neraka?!

Karenanya Allah Ta’ala mengingatkan bahwa kecintaan kepada anak-anak jangan sampai membuat mereka mencelakai anak-anak mereka sendiri, karena anak-anak itu hanya merupakan ujian bagi mereka. Dengan alasan kasih sayang, dia tidak mau menyuruh anaknya shalat padahal dia sudah berumur 7 tahun, tidak mau memukulnya jika tidak mau shalat padahal anaknya sudah berumur 10 tahun. Tidak mengajari dan menyuruhnya berpuasa padahal puasa sudah wajib atasnya hanya karena alasan kasihan melihatnya kelaparan. Memenuhi semua apa yang anaknya dengan alasan kasih sayang, walaupun permintaan si anak bisa mencelakai anak itu sendiri baik mencelakai jasadnya maupun mencelakai imannya. Intinya, Allah Ta’ala memerintahkan para ayah untuk mencintai dan menyayangi anak-anaknya akan tetapi tetap dalam aturan syariat dan tidak berlebihan dalam memanjakannya hingga menelantarkan pengajaran keagamaan anak-anaknya.

Hendaknya para ayah mengingat bahwa sikap keras -sesekali- kepada anak dan gemblengan keagamaan yang benar kepada mereka -walaupun merupakan amalan yang berat dan melelahkan- akan tetapi amalan ini termasuk dari penentu nasibnya di akhirat kelak. Jika dia berhasil maka dia akan bisa menjawab pertanyaan Allah kepadanya tentang tanggung jawabnya, dan dia senantiasa mendapatkan limpahan pahala dan keutamaan sampai walaupun dia telah meninggal, karena adanya doa dan amal saleh dari anak-anaknya. Tapi sebaliknya jika dia gagal dalam amalan ini karena keteledoran dia atau sikap acuh tak acuh dia terhadap pendidikan keagamaan anaknya, maka dia akan menyesal pada hari kiamat tatkala dia tidak bisa menjawab pertanyaan Allah terhadapnya yang akan menyebabkan dia diharamkan untuk masuk ke dalam surga, wal ‘iyadzu billah. Adapun jika dia telah berusaha memenuhi kewajibannya sebagai seorang ayah dalam memenuhi pendidikan keagamaan anaknya akan tetapi Allah dengan takdir-Nya yang penuh hikmah menetapkan anaknya tidak menjadi anak yang saleh, maka insya Allah dia tidak akan dituntut pada hari kiamat karena dia telah menunaikan amanah yang dibebankan kepadanya.

Bukan yang dimaksudkan dengan memenuhi kebutuhan keagamaan anak di sini adalah dengan sekedar memasukkannya ke ponpes atau pondok tahfizh atau SDIT sejak usia dini lalu setelah itu dia berlepas tangan dan tidak mau tahu pokoknya anaknya harus bias ngaji harus hafal Al-Qur`an dan hadits, dan seterusnya dari target-target yang mulia tapi tidak diiringi dengan keseriusan sang ayah dalam mendidiknya kecuali keseriusan dia dalam membayarkan kewajibannya kepada sekolah. Yang dia ketahui hanya wajib membayar SPP setiap bulan lalu menyerahkan sisanya kepada para guru dan penanggung jawab di sekolah. Tentunya bukan tanggung jawab seperti ini yang kami maksudkan, karena bagaimanapun juga peran orang tua di rumah jauh lebih mempengaruhi keadaan sang anak daripada pendidikan para guru. Wallahul musta’an.

Terakhir, sebagai langkah awal bagi setiap ayah dalam memperbaiki keadaan keagamaan anak-anaknya adalah memperbaiki keadaan keagamaan diri sendiri baik sebelum maupun setelah dia menikah, serta wajib atasnya untuk memilih istri yang salehah karena ‘buah biasanya tidak jatuh jauh dari pohonnya’. Wallahul muwaffiq.

www.Al-Atsariyyah.com

Senin, 07 Juni 2010

Kekhususan Fathimah Rodhiyallaahu’anhaa Untuk Tidak Dimadu

Oleh Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri Hafidzahulloh

Diterjemahkan : Al-Ustadz Abu Karimah Askari Hafidzahulloh

Mengapa Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam melarang Ali Radiyallohu ‘anhu untuk menikahi wanita lain setelah menikahi anaknya beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam (Fatimah, Pent). Apakah ucapan Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam “Sesungguhnya dia (Fatimah) adalah bagian dariku”, ini merupakan kekhususan bagi Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam?

Jawab:

Jawaban atas pertanyaan ini mengandung tiga sisi:

Sisi Pertama :

Bahwa Fatimah Radhiyallahu ‘anha adalah pemimpin wanita seluruh alam, berdasarkan nash Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam [1] dan berdasarkan ijma’ para ulama yang ucapannya diakui. Maka seorang wanita yang demikian kedudukannya sepantasnya untuk tidak dimadu, dan suaminya tidak menikahi yang lainnya tatkala dia masih hidup karena kedudukan ini yaitu sebagai seorang pemimpin wanita seluruh alam.

Sisi Kedua :

Bahwa ini termasuk kekhususan beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bila kita berkata bahwa ini termasuk kekhususan Fatimah Radhiyallahu ‘anha, maka tidak jauh (dari kebenaran). Karena Fatimah adalah anak Muhammad Shallallohu ‘alaihi wasallam. Inilah yang beliau isyaratkan dengan sabdanya : “Sesungguhnya dia (Fatimah) adalah bagian dariku”, yaitu : salah satu bagian dari diriku, sedangkan Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, wajib untuk dijaga dari kemudharatan[2] meskipun sebagian mudharat tersebut pada selain beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam, karena Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam memiliki kekhususan yang diharamkan kepada yang lainnya dari umatnya. Maka menghormati Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam di ats penghormatan yang lain dan mencintai beliau di atas setiap kecintaan.

Sisi Ketiga :

Bahwa Ali Radiyallohu ‘anhu menikahi wanita lain setelah dia (Fatimah) wafat sedangkan para sahabat yang lain, mereka berpoligami di masa hidup Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, dan setelah wafatnya. Demikian pula para tabi’in, mereka berpoligami di masa hidup para sahabat Nab Shallallohu ‘alaihi wasallam, dan kaum muslimin di atas amalan ini hingga hari ini.

Catatan Kaki:

[1] Isyarat kepada hadits Aisyah yang panjang, dikeluarkan Muslim dalam shahihnya, no.2450. Kitab Fadhail Shahabah, bab :Fadhail Fatimah Binti An-Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam. Padanya Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda :”Wahai Fatimah, tidakkah engkau ridha untuk menjadi pemimpin wanita kaum mukminin atau pemimpin wanita umat ini?” Aisyah berkata: “(Fatimah) tertawa dengan hal itu.”

[2] Berkata An Nawawi Rahimahullah tatkala mengomentari Hadits Miswar bin Makhramah yang dikeluarkan oleh Imam Muslim (2449), Kitab : Fadhail Ash Shahabah, Bab : Fadhail Fathimah bintu An Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam Marfu’ah :

(( إِنَّمَا فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي يُؤْذِينِي مَا آذَاهَا

”Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, menyakiti aku apa yang menyakitinya”. Berkata para ulama : dalam hadits ini menunjukkan haramnya menyakiti Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam dalam kondisi dan cara apapun, meskipun munculnya gangguan tersebut dari sesuatu yang asal hukumnya boleh dalam keadaan beliau masih hidup, dan ini berbeda dengan selain beliau. Mereka berkata : Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan tentang bolehnya menikahi bintu Abi Jahl bagi Ali Radiyallohu ‘anhu dengan sabdanya :’Aku tidak mengharamkan yang halal” namun beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam melarang menggabungkannya (antara Fathimah dengan anak perempuan Abu Jahl) karena sebab yang disebut dalam nash :

Pertama : Bahwa hal itu menyebabkan disakitinya Fathimah sehingga Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam merasa sakit pula ketika itu. Maka menjadi binasa orang yang menyakitinya. Maka beliau melarang hal itu karena kesempurnaan kasih sayang beliau kepada Ali dan Fathimah Radhiyallahu ‘anhuma .

Kedua : Beliau mengkhawatirkan fitnah atas Fathimah dengan sebab kecemburuan. Adapula yang berkata :”Bukan maksud larangan untuk mengumpulkan keduanya. Namun maknanya : Bahwa Beliau Shallallohu ‘alaihi wasallam mengetahui dengan keutamaan dari Allah bahwa keduanya tidak mungkin disatukan.

Sumber: http://atstsabat.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68:radiyallohu-anha-untuk-tidak-dimadu&catid=29:sunnah-poligami&Itemid=55

Bai’ul Murabah Lil Amiri Bisy Syira` (Jual Beli Keuntungan Bagi Yang Meminta Pembelian)

Jual beli keuntungan bagi yang meminta pembelian adalah bila seseorang (disebut pihak pertama) yang tidak memiliki uang tunai untuk membeli suatu barang maka ia pun datang kepada seorang pedagang atau pihak tertentu (disebut pihak kedua) yang mampu membelikan dan membayarkan untuknya barang tersebut secara tunai dari seorang penjual (disebut pihak ketiga) lalu pihak pertama membayar kepada pihak kedua secara kredit.

Hukumnya:
Kebanyakan ulama di zaman ini berpendapat bahwa jual beli keuntungan bagi yang meminta pembelian adalah boleh dengan ketentuan tidak disertai keharusan dari pihak kedua atas pihak pertama untuk membeli barang tersebut. Apabila ada keharusan maka hal tersebut masuk ke dalam kategori menjual sesuatu yang belum ia miliki dan ini adalah terlarang berdasarkan hadits Hakim bin Hizam secara marfu’ :
لاَ تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ
“Jangan kamu jual apa yang tidak ada disisimu (padamu)”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasa`i, Ibnu Majah dan lain-lainnya dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Al-Irwa` 5/132/1292)
Maksudnya : Jangan kamu menjual apa yang bukan milikmu, belum kamu pegang atau di luar kemampuanmu.

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz pada tanggal 16/6/1402 H bertepatan 10/4/1982 ditanya dengan nash berikut :
“Apabila seorang nasabah Bank Islamy berhasrat untuk membeli barang seharga 1.000 Riyal Saudi lalu ia memperlihatkan dan mensifatkannya (barang tersebut) kepadanya (bank tersebut,-pent.) dan berjanji untuk membelinya darinya secara keuntungan dengan kredit selama satu tahun dengan keuntungan sekadar 100 Riyal Saudi sehingga menjadilah total harganya 1.100 Riyal Saudi. Hal tersebut setelah Bank membelinya (barang tersebut) dari pemiliknya tanpa ada keharusan pada nasabah untuk menunaikan janjinya tersebut maupun tertulis. Bagaimana pendapat anda tentang mu’amalah ini ?”
Maka beliau menjawab : “Kalau kenyataannya seperti yang disebut dalam pertanyaan maka tidak haraj (dosa, ganjalan) dalam mu’amalah tersebut apabila barang telah tetap dalam kepemilikan Bank Islamy dan ia telah mengambilnya dari kepemilikan penjual (hal ini,-pent) berdasarkan dalil-dalil syari’at. Mudah-mudahan Allah memberi Taufiq kepada semuanya”. (Dari kitab Bai’ul Murabah karya Al-Asyqor hal. 52 melalui perantara Bai’ul Murabah Lil Amiri Bisy Syira` karya DR. Hisamuddin ‘Ifanah)

Dan Syaikh Sholih Al-Fauzan ditanya dengan pertanyaan berikut :
“Seseorang datang kepadaku dan ia berkata saya butuh sejumlah uang dan ia meminta kepadaku agar saya pergi bersamanya kesuatu tempat supaya saya membelikan untuknya mobil kemudian ia akan menjualnya dan mengambil harganya dengan (ketentuan) ia akan melunasinya kepadaku dengan taqsith (cicilan) bulanan. Saya tidak punya tempat penjualan mobil tapi siapa yang datang kepadaku menginginkan uang untuk ia pakai nikah atau membangun rumah maka saya pun pergi bersamanya ke suatu tempat penjualan mobil dan saya belikan untuknya mobil dengan harga 40 ribu Riyal –misalnya- dan ia menjualnya dengan (harga) 38 ribu Riyal dan saya mencatat (kewajiban) atasnya senilai 55 ribu riyal atau 60 ribu riyal dengan (ketentuan) ia membayarnya dalam bentuk taqsith bulanan ?”.
Maka beliau menjawab : “Hukum pada seperti mu’amalah ini adalah apabila tidak terdapat dari engkau akad bersamanya sebelum pembelian mobil bahkan terdapat janji (saja) -misalnya- atau terdapat saling paham dan belum ada akad kemudian engkau pergi dan membeli mobil lalu engkau jual kepadanya setelah engkau beli dan engkau pegang maka tidak haraj (dosa, ganjalan) pada hal itu adapun kalau penjualanmu kepadanya sudah terjadi sebelum engkau membeli mobil lalu engkau pergi dan membeli mobil itu maka ini tidaklah boleh berdasarkan sabda beliau shollallahu ‘alahi wa sallam kepada Hakim bin Hizam “Jangan kamu jual apa yang tidak ada disisimu (padamu)”…….” (Al-Muntaqa: 4/136/no. 140)

Dan dalam keputusan Majlis Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy no. 40, 41 point pertama -sebagaimana dalam Taudhihul Ahkam 4/377 (cet. Kelima)- disebutkan bahwa: “Sesungguhnya jual beli keuntungan bagi yang meminta pembelian apabila terjadi pada barang setelah masuk kedalam kekuasaan orang yang dimintai (pihak kedua,-pent.) dan setelah terdapat kepemilikan yang diinginkan secara syari’at maka ia adalah jual beli yang boleh sepanjang terbebankan atas orang yang dimintai (pihak kedua) tanggung jawab kerusakan sebelum penyerahan dan rentetan pengembalian karena aib yang tersembunyi dan semisalnya dari hal-hal yang mengharuskan pengembalian setelah penyerahan dan telah terpenuhi syarat-syarat jual beli dan telah tiada penghalang-penghalangnya”.

Di pihak lain, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berpendapat tentang haramnya jual beli keuntungan bagi peminta transaksi. Dalam kitab Asy-Syarh Al-Mumti’ 8/224, beliau menyatakan : “Dan dari masalah-masalah (baca : bentuk-bentuk) Al-‘Inah atau dari hilah (tipu daya) untuk riba adalah apa yang dilakukan oleh sebagian manusia pada hari ini, (yaitu) tatkala ia butuh mobil kemudian ia pergi kepada seorang pedagang dan berkata saya butuh mobil begini di tempat penjualan mobil begini maka pergilah si pedagang lalu membeli mobil dari tempat penjualan mobil itu dengan suatu harga kemudian ia menjualnya dengan yang lebih banyak dari harganya kepada orang yang butuh mobil sampai ke suatu waktu (secara kredit,-pent.) maka ini adalah hilah yang sangat jelas untuk melakukan riba…”. Dan semisal dengan itu keterangan beliau dalam ketika menjawab pertanyaan no. 501 dalam silsilah Liqo`ul Maftuh.

Tarjih Dan Kesimpulan:
Sebenarnya penamaan masalah ini dengan nama jual beli keuntungan bagi yang meminta pembelian adalah penamaan yang baru muncul pada abad belakangan ini, namun hakikatnya sudah terbahas di kalangan para Imam fiqih terdahulu. Karena itu sebahagian penulis dalam masalah ini menukil bolehnya jual beli keuntungan bagi yang meminta pembelian sebagai pendapat dari madzhab Hanafiyah, Malikiyah dan Syafi’iyah. Karena itu pembolehan jual beli keuntungan bagi yang meminta pembelian adalah yang paling kuat dalam masalah ini tapi dengan beberapa ketentuan yang bisa disimpulkan berdasarkan pembahasan diatas; yaitu :
1. Tidak ada keharusan bagi pihak pertama kepada pihak kedua untuk membeli barang tersebut darinya (pihak kedua).
2. Tanggung jawab rusaknya barang atau mengembalikannya bila ada kekurangan atau cacat ditanggung oleh pihak kedua.
3. Akad transaksi bersama pihak pertama bila barang telah dimiliki dan dipegang oleh pihak kedua.

Baca : Taudhihul Ahkam 4/377-378, Al-Mu’amalat Al-Maliyah Al-Mu’ashiroh oleh Khalid bin ‘Ali Al-Musyaiqih, Buhuts Li Ba’dh An-Nawazil Al-Fiqhiyah Al-Mu’ashiroh dan Bai’ul Murabah Lil Amiri Bisy Syira` karya DR. Hisamuddin ‘Ifanah.

Perlakukanlah Anak Kita dengan Baik

jika anak di besarkan dengan cemoohan , ia belajar rendah diri

jika anak di besarkan dengan penghinaan , ia belajar menyesali diri

jika anak di besarkan dengan toleransi , ia belajar menahan diri

jika anak di besarkan dengan dorongan , ia belajar percaya diri

jika anak di besarkan dengan pujian , ia belajar menghargai

jika anak di besarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadlian

jika anak di besarkan dengan rasa aman, ia belajar kepercayaan

jika anak di besarkan dengan dukungan , ia belajar menyenangi diri

jika anak di besarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
jangan salah dalam mendidik anak
karna anak adalah harta karun para orangtua
baik sekarang maupun nanti

didiklah mereka dengan kasih sayang
kasih sayang yang tulus dan ikhlas
agar anak menjadi generasi penerus yang cemerlang

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4321579

Kunci-Kunci Surga

Oleh: Al Ustadz Agus Su’aidi)*

Ibarat sebuah pintu, surga membutuhkan sebuah kunci untuk membuka pintu-pintunya. Namun, tahukah Anda apa kunci surga itu? Bagi yang merindukan surga, tentu akan berusaha mencari kuncinya walaupun harus mengorbankan nyawa.

Tetapi Anda tak perlu gelisah, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan pada umatnya apa kunci surga itu, sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits yang mulia, beliau bersabda:

“Barang siapa mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah dengan penuh keikhlasan, maka dia akan masuk surga.“ (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih).

Ternyata, kunci surga itu adalah Laa ilaahaa illallah, kalimat Tauhid yang begitu sering kita ucapkan. Namun semudah itukah pintu surga kita buka? Bukankah banyak orang yang siang malam mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, tetapi mereka masih meminta-minta (berdoa dan beribadah) kepada selain Allah, percaya kepada dukun-dukun dan melakukan perbuatan syirik lainnya? Akankah mereka ini juga bisa membuka pintu surga? Tentu tidak mungkin!

Dan ketahuilah, yang namanya kunci pasti bergerigi. Begitu pula kunci surga yang berupa Laa ilaaha illallah itu, ia pun memiliki gerigi. Jadi, pintu surga itu hanya bisa dibuka oleh orang yang memiliki kunci yang bergerigi.

Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya (3/109), bahwa seseorang pernah bertanya kepada Al Imam Wahab bin Munabbih (seorang tabi’in terpercaya dari Shan’a yang hidup pada tahun 34-110 H), “Bukankah Laa ilaaha illallah itu kunci surga?” Wahab menjawab: “Benar, akan tetapi setiap kunci yang bergerigi. Jika engkau membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan dibukakan untukmu!”

Lalu, apa gerangan gerigi kunci itu Laa ilaaha illallah itu?

Ketahuilah, gerigi kunci Laa ilaaha illallah itu adalah syarat-syarat Laa ilaaha illallah. Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qashim Al Hambali An-Najdi rahimahullah, penyusun kitab Hasyiyyah Tsalatsatil Ushul, pada halaman 52 kitab tersebut menyatakan, syarat-syarat Laa ilaaha illallah itu ada delapan, yaitu:

Pertama: Al ‘Ilmu (mengetahui)
Maksudnya adalah Anda harus mengetahui arti (makna) Laa ilaaha illallah secara benar. Adapun artinya adalah: “Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).

Seandainya Anda mengucapkan kalimat tersebut, tetapi Anda tidak mengerti maknanya, maka ucapan atau persaksian tersebut tidak sah dan tidak ada faedahnya.

Kedua: Al Yaqin (Meyakini)
Maksudnya adalah Anda harus menyakini secara pasti kebenaran kalimat Laa ilaaha illallah tanpa ragu dan tanpa bimbang sedikitpun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidaklah seorang hamba bertemu dengan Allah sambil membawa dua kalimat syahadat tersebut tanpa ragu kecuali pasti dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).

Ketiga: Al Qobul (Menerima)
Maksudnya Anda harus menerima segala tuntunan Laa ilaaha illallah dengan senang hati, baik secara lisan maupun perbuatan, tanpa menolak sedikit pun. Anda tidak boleh seperti orang-orang musyirik yang digambarkan oleh Allah dalam Al Qur’an:

إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ * وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ

“Orang-orang yang musyrik itu apabila di katakan kepada mereka: (ucapkanlah) Laa ilaaha illallah, mereka menyombongkan diri seraya berkata: Apakah kita harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kita hanya karena ucapan penyair yang gila ini?” (Ash Shaffat: 35-36).

Keempat: Al Inqiyad (Tunduk Patuh)
Maksudnya Anda harus tunduk dan patuh melaksanakan tuntunan Laa ilaaha illallah dalam amal-amal nyata. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ

“Kembalilah ke jalan Tuhanmu, dan tunduklah kepada-Nya.“ (Az-Zumar: 54).

Allah Ta’ala juga berfirman:

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى

“Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah).” (Luqman: 22).

Kelima: Ash Shidq (Jujur atau Benar)
Maksudnya Anda harus jujur dalam melaksanakan tuntutan Laa ilaaha illallah, yakni sesuai antara keyakinan hati dan amal nyata, tanpa disertai kebohongan sedikit pun.

Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seseorang itu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya, dia mengucapkannya dengan jujur dari lubuk hatinya, melainkan pasti Allah mengharamkan neraka atasnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Keenam: Al Ikhlas (Ikhlas)
Maksudnya Anda harus membersihkan amalan Anda dari noda-noda riya’ (amalan ingin di lihat dan dipuji oleh orang lain), dan berbagai amalan kesyirikan lainnya.

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah semata-mata hanya untuk mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Ketujuh: Al Mahabbah (Cinta)

Maksudnya Anda harus mencintai kalimat tauhid, tuntunannya, dan mencintai juga kepada orang-orang yang bertauhid dengan sepenuh hati, serta membenci segala perkara yang merusak tauhid itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ

“Dan di antara manusia ada yang menbuat tandingan-tandingan (sekutu) selain Allah yang dicintai layaknya mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman, sangat mencintai Allah di atas segala-galanya).” (Al-Baqarah: 165).

Dari sini kita tahu, Ahlut Tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih. Sedangkan ahlus syirik mencintai Allah dan mencintai tuhan-tuhan yang lainnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan isi kandungan Laa ilaaha illallah.(ed,).

Kedelapan: Al Kufru bimaa Siwaahu (Mengingkari Sesembahan yang Lain)

Maksudnya Anda harus mengingkari segala sesembahan selain Allah, yakni tidak mempercayainya dan tidak menyembahnya, dan juga Anda harus yakin bahwa seluruh sesembahan selain Allah itu batil dan tidak pantas disembah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan:

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا

“Maka barang siapa mengingkari thoghut (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah), yang tidak akan putus….” (Al-Baqarah: 256).

Saudaraku kaum muslimin, dari sini dapatlah kita ketahui, bahwa orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah hanya dengan lisannya tanpa memenuhi syarat-syaratnya, dia bagaikan orang yang memegang kunci tak bergerigi, sehingga mustahil baginya untuk membuka pintu surga, walaupun dia mengucapkannya lebih dari sejuta banyaknya. Karena itu perhatikanlah!

Wallahu a’lamu bish shawwab.

)* Penulis -hafizhahullah- adalah Pimpinan Pondok Pesantren Al Bayyinah Sidayu Gresik

http://blog.wira.web.id/2010/02/10/kunci-surga

Jumat, 04 Juni 2010

Apakah Wasathiyah itu?

Dakwah Salafiyah Dakwah Wasathiyah (Pertengahan)

Manhaj dan dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah bersifat wasathiyah (pertengahan) antara dua sisi: yang ekstrem dan yang meremehkan (teledor). Sifat ini adalah sifat yang lazim dan terus-menerus ada pada dakwah dan manhaj mereka, karenanya mereka menjadi umat yang terbaik.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا كُمْ أُمَّةً وَسَطًا

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan.” (QS Al Baqarah: 143)

Karenanya, mereka mencela orang-orang yang ekstrem dalam beragama, sebab hal tersebut adalah sunnahnya ahlul kitab. Sebagaimana yang Allah subhanahu wa ta’ala nyatakan, “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu.” (QS An-Nisa`: 171, Al Maidah: 77)

Allah ‘azza wa jalla juga telah menegaskan, “Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melampauinya (melanggarnya).” (QS Al Baqarah: 229)

Pimpinan mereka juga telah bersabda:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ

“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seseorangpun yang ekstrem (dalam beragama), kecuali dia sendiri yang akan terkalahkan”. (HR Al Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’ala ‘anhu)

Beliau juga bersabda:

وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ

“Waspadalah kalian dari ghuluw (ekstrem) dalam agama, karena tidaklah menghancurkan orang-orang sebelum kalian kecuali ghuluw dalam beragama.” (HR An Nasa`i, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Ibnu Abbas radhiyallahu ta’ala ‘anhu dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihul Jami’ no. 2680)

Di sisi lain, mereka juga menegur dan memperingatakan orang-orang yang meremehkan perkara agama, karena Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.” (QS Al Baqarah: 187)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda:

وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي

“Telah dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi perintahku.” (HR Ahmad dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ta’ala ‘anhuma dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Ash Shahihul Jami’ no. 2831)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dalam Al ‘Aqidatul Wasithiyyah, “Bahkan mereka (Ahlussunnah wal Jama’ah) bersikap pertengahan di antara kelompok-kelompok umat ini (Islam) sebagaimana umat (Islam) ini bersikap pertengahan di antara umat-umat yang lain (non muslim). Maka mereka bersikap pertengahan dalam masalah sifat-sifat Allah subhanahu wa ta’ala antara ahlut ta’thil (orang-orang yang menafikan sifat Allah) dan Jahmiah dengan ahlut tamtsil (orang-orang yang menyerupakan dengan makhluk) dan musyabbihah. Mereka bersikap pertengahan dalam masalah perbuatan-perbuatan hamba, antara Jabriyah dengan Qadariyah dan selain mereka. Dalam masalah ancaman Allah (mereka pertengahan), antara Murji’ah dan Al Wa’idiah dari kalangan Qadariyah dan selain mereka. Dalam masalah penamaan iman dan agama, antara Haruriyah (Khawarij) dengan Mu’tazilah dan antara Murji’ah dengan Jahmiyah. Dalam (masalah) sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam antara Rafidhah (Syi’ah) dengan Khawarij.”

Mereka juga berada di pertengahan dalam masalah bersikap terhadap pemerintah yang zhalim, antara Khawarij yang mengkafirkannya dan Murji’ah yang mengatakannya sebagai mu’min sejati. Dalam masalah bersikap kepada para ulama, mereka berada antara para muqallid (tukang taqlid) yang mengambil semua ucapan imam mazhab mereka, tanpa terkecuali; dan antara Sururiyah dan Haddadiyah yang mencerca, meremehkan dan menganggap rendah para ulama.

http://ummuyahya.wordpress.com/perihal/

Bolehkah Wanita Bercadar Foto Paspor dengan Buka Cadar?

Bolehkah Wanita Bercadar Foto Paspor dengan Buka Cadar?

Pertanyaan:

Bismillah,

Assalamu ‘alaikum ya Ustadz. Langsung saja bertanya, karena ana orang baru, ‘afwan kalau pertanyaan ini sudah pernah ditanyakan sebelumnya.

Ana ada titipan pertanyaan dari teman yang tinggal jauh di pelosok Kalimantan, di mana mereka kalau ke Malaysia lebih cepat daripada ke kota besar di Kalimantan, sehingga kalau ada keperluan berobat mereka lebih bisa ke luar negeri daripada ke kota Indonesia sendiri (2 jam ke luar negeri dibandingkan 8 jam ke kota Indonesia dengan jalan yang rusak). Isteri beliau bercadar, dan yang menjadi kendala adalah kalau foto paspor harus dibuka cadarnya. Apa hukumnya mengenai hal ini?

Saat ini isteri beliau agak sakit dan perlu cek ke laboratorium sesekali, sehingga pilihan ke luar negeri kalau kondisi darurat masih lebih bagus daripada sebaliknya. Jazakallahu khairan ya Ustadz, barakallahu fiik. Wassalamu ‘alaikum warahmatullah.

(Pertanyaan dari Abu Rifqah, 24 Mar 2010)

Dijawab oleh Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi pada Kamis, 9 Rabi’uts Tsani (25 Maret, 2010):

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Insya Allah tidak masalah membuat paspor dengan keperluan yang disebutkan. Karena larangan menampakkan wajah bukanlah pengharaman dzati, tetapi pengharamannya karena bisa mengantar kepada hal yang diharamkan (sadda dzari’ah) yaitu karena bisa mengantar kepada perzinahan dan semisalnya.

Kaidahnya, “Hal yang diharamkan dengan bentuk saddu dzari’ah dibolehkan sesuai kadar keperluannya bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syari’at.”

Wallahu a’lam.

Sumber: Milis An-Nashihah, dengan sedikit perbaikan EYD

Hukum Menjual Jilbab Gaul

Oleh: Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi


Pertanyaan:

Apa hukumnya menjual jilbab gaul?

Jawaban:

Kalau berkaitan dengan masalah jilbab gaul ini, yang dimaksudkan adalah jilbab yang pendek misalnya—jilbab yang sebagian orang dikatakan tidak menutupi apa yang sepantasnya ditutupi—maka ini perlu saya ingatkan kepada sebagian ikhwah, jangan terlalu banyak menyoroti hal-hal yang seperti ini di tengah masa yang kebanyakan orang tidak memakai jilbab.

Ada di dalam syari’at kita itu apa yang disebut dengan nama taqlîlusy syarr, memperkecil kejelekan. Kalau kejelekannya tidak bisa dihilangkan diapakan? Diperkecil, bukan dibiarkan tapi diperkecil. Jadi, hal yang mengarah kepada memperkecil kejelekan, Antum jangan masuk ke dalamnya kemudian membuat hal tersebut menjadi kabur sebab ini akan menjadikan mafsadat [kerusakan] yang lebih besar.

Ini kadang saya ingatkan di dalam hal-hal yang seperti ini. Kadang ada sebagian dari kawan-kawan kita berbicara misalnya tentang bank-bank syari’ah.

“Oh, ini bank syari’ah… kelihatannya lebih bejat daripada bank konvensional!”

Ini bahasa-bahasa yang seperti ini tidak bagus untuk diucapkan. Walaupun benar pada sebagian keadaan bank syari’ah itu kadang lebih jelek daripada bank konvensional dalam mengambil hal. Tapi mereka ini ada dua kemungkinan, mereka mungkin sengaja untuk hila mencari riba atau mereka mungkin salah jalan, salah langkah. Tapi tatkala mereka menyebut dengan nama syari’ah dan kita komentarnya tajam, akhirnya orang akan berpikir, “Wah, bank syari’ah saja dikomentari apalagi yang lain, kalau begitu kita bebas aja sudah berbuat riba.” Akhirnya membuka pintu kejelekan.

Jadi, ada yang disebut dengan taqlîlusy syarr, mempersedikit kejelekan. Dan ini kaidah—yang subhanallâh—kadang seseorang kurang memikirkannya, padahal ia adalah hal yang jelas dalam agama kita. Kaidah dasarnya seperti yang disebut oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, dan selainnya, agama kita itu datang untuk mewujudkan sebuah kemaslahatan atau menyempurnakannya, dan agama kita itu datang untuk menghilangkan mafsadat atau menguranginya. Itu kaidah umum di seluruh perintah-perintah agama.

Kalau saya ingin lebih rinci lagi, hal yang diperintah dalam agama kita itu ada tiga bentuknya. Ada hal yang menjaga Adh Dhururiyat Al Khamsah, lima perkara yang wajib untuk dipelihara, dan ada yang dinamakan dengan Al Hajiyat, perkara-perkara wajib yang melengkapi, dan ada yang dinamakan tahsiniyat, hal yang menyempurnakan. Ini harus dibedakan semua pintunya. Dan ini pembahasan di dalam agama kita dimaklumi. Dan ilmu ini dimaklumi di kalangan ahlul ‘ilmi. Dan fatwa-fatwa para ulama kita yang memberi fatwa di masa ini, di situlah letak indahnya.

Dan seperti yang saya katakan tadi, ada ilmu yang tidak bisa kita baca dari buku. Ada ilmu yang mereka miliki tidak ada di buku-buku tertulis. Seperti cara bagaimana mereka menerapkan fatwa sesuai dengan kaidah-kaidah syari’at, maksud dari syari’at secara umum, sebab mereka melihat fatwa itu bukan di masalah itu saja tapi mereka melihat di seluruh sudutnya. Itu baru [benar] orang yang memberikan fatwa. Tapi kalau ia hanya melihat di satu masalah, ini kadang ia tidak memberikan jawaban yang tepat.

Saya beri contoh misalnya, sebuah fatwa yang indah dari Syaikh Shalih Al Fauzan, pernah saya tanyakan kepada beliau tentang masalah orang yang bekerja di perpajakan. Kata beliau, tidak boleh ia bekerja di situ, hendaknya ia keluar darinya. Kecuali kata Syaikh, kalau ia keluar dari pekerjaannya akan membahayakannya. Maka tidak apa-apa ia bekerja sambil mencari pekerjaan lain. Kapan ia mendapat pekerjaan lain, segera ia keluar. Ini fatwa sedemikian lengkap, banyak sudut pertimbangan, bukan di satu masalah saja, bukan di hukum pajak saja. Kalau hukum pajak saja tidak boleh—selesai—tidak boleh bekerja, bukankah begitu. Tapi beliau melihat banyak sudut sebab manusia itu beraneka ragam keadaan, keperluan, dan masalah yang dihadapi. Dan ini—subhanallâh—nampak di lisan dari fatwa para ulama kita rahmatullâhi ‘alaihim jami’an.

Dan di antara yang indah juga, Syaikh Muqbil rahimahullâh pernah ditanya, misalnya berkaitan dengan masalah suami-istri apakah boleh seorang istri berbuat begini terhadap suaminya? Maka Syaikh menjawab, adapun dari sisi hukum bolehnya, ya boleh saja. Tapi dari sisi nasihat, saya nasihatkan, ia nasihati perempuan tersebut pada hal yang mengarah kepada kebaikannya. Ini baru [benar] seorang mufti memberikan jawaban. Ia tidak melihat di masalah itu saja, tapi ia melihat ke sudut-sudut lainnya yang membawa manfaat bagi orang yang bertanya. Dan tidak semua orang bisa berpikir seperti ini. Karena itulah tidak semua orang yang belajar, hafal Al Qur’an dan Hadits mampu mengeluarkan jawaban yang seperti ini.

(Ditranskrip oleh Muhammad Syarif Abu Yahya dari rekaman kajian ilmiah di Masjid Pogung Raya [MPR] Yogyakarta, 13 Rabiuts Tsani 1431 H/29 Maret 2010)

http://ummuyahya.wordpress.com/2010/04/06/hukum-menjual-jilbab-gaul/

Selasa, 01 Juni 2010

Keutamaan Qiyamullail (Shalat Malam)

Bismillaah,,,

Allah Ta’ala berfirman:
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
“Lambung-lambung mereka jauh dari pembaringan, karena mereka berdoa kepada Rabb mereka dalam keadaan takut dan berharap kepada-Nya.” (QS. As-Sajadah: 16)

Allah Ta’ala berfirman:
كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ. وَبِالأَسْحَارِهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu sahur (menjelang fajar).” (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Seutama-utama puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)

Dari Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah radhiallahu anhuma mereka berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
“Barangsiapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat secara bersama, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam lelaki-lelaki dan wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR. Abu Daud no. 1309, Ibnu Majah no. 1335, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah: 1/390)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan, dimana pada tiap ikatan tersebut dia meletakkan godaan, “Kamu mempunyai malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak.” Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan, jika dia berwudhu maka lepaslah tali yang lainnya, dan jika dia mendirikan shalat maka lepaslah seluruh tali ikatannya sehingga pada pagi harinya dia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi jelek dan menjadi malas beraktifitas”. (HR. Al-Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)

Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Allah ‘azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah akan memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim no. 757)

Penjelasan ringkas:
Di antara keutamaan qiyamullail berdasarkan dalil-dalil di atas adalah:
a. Mendapatkan pujian yang banyak dalam Al-Qur’an.
b. Hatinya akan terjaga dari kerusakan dan penyakit hati. Karena terlalu banyak tidur bisa menyebabkan rusaknya hati, karenanya dengan qiyamullail dia bisa mengurangi tidurnya.
c. Dia merupakan shalat sunnah yang paling utama.
d. Orang yang mengerjakannya secara berkesinambungan akan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah.
e. Dia akan lepas dari gangguan setan di malam harinya.
f. Qiyamullail merupakan sebab baiknya jiwa, lapangnya dada, dan semangatnya anggota tubuh.
g. Orang yang mengerjakannya berkesempatan mendapatkan 1/3 malam terakhir yang merupakan waktu dimana doa akan dikabulkan. Dan sebaik-baik doa saat itu adalah permohonan ampun akan semua dosa-dosa, sebagaimana yang diisyaratkan dalam surah Adz-Dzariyat di atas.

www.al-atsariyyah.com

Sabtu, 13 Maret 2010

ROTI UNYIL MANIS

Roti unyil manis buatanku beda dari yang lain cara maggangnya... secara orang nomaden ga punya oven, jadi... adonan rotinya ku panggang dengan magic com. Lha emang bisa ? Bisa tuh, alhamdulillaah. Sebenarnya cara memanggang dengan magic com ku dapat dari sebuah forum (kaskus.us) yang memberikan tips membuat roti dengan magic com. Penasaran pegen banget nyoba. Qodarulloh, beberapa waktu lalu ada kecelakaan dengan resep tiramisu kukus yang mau ku buat. Setelah emosi denga ulah Naufal mereda dan Naufalnya da tidur, diriku atur siasat, 2 butir telur yang dicampur air mau dibuat apa ? mana airnya banyak lg, waduh Naufal... bener-bener deh... niat awalnya mau dibikin donat aja, setelah didiamkan itu adonan di magic jar, wuih... ngembang cakep banget... setelah ku buat bulatan kecil, mau ku diamkan lagi untuk yang ke dua kali. Pas inget... gubrak... minyak gorengnya habis... Naufal yang biasa jadi kurirnya bunda ke kios untuk belanja juga lagi tidur, mau pergi beli sendiri... males baget. Akhirnya setelah pengistirahatan yang kedua berhasil mengembang dengan cantik... ya udin... langsung aja ku jeglekin tombol magic jarnya jadi memasak... ga lama harum semerbak tercium dan... jeglek... mateng. humhhhhhh harumnya... terus ku balik adonannya, yang tadinya diatas jadi dibawah, terus di jeglekin lagi, 5 menit langsung mateng... angkat... dinginkan... coba secuil... heeeemmmmm lembut... roti banget... ngga nyangka... bisa juga ini magic com buat bikin roti... hahahaha...
Setelah keerhasilan yang tak terduga tersebut, akhirnya diriku repot sendiri nyari resep roti... wal hasil dapat deh resep roti unyil ini dari www.kuebasah.com. enak... lembut... coba deh... temans... jangan takut ngga jadi...insyaa Alloh... jadi kok... daripada beli gitu loh... mahal tapi ga kenyang...

resep roti unyil :
250 gr tepung terigu
125 ml susu cair (aku pake air + susu Naufal)
15 gr susu bubuk (aku ga dipakein, susunya tinggal sedikit soalnya)
100 gr gula (aku pake cuma 50 gr)
1 butir telur ayam
1 sdt emulsifier (aku pakein ovalet)
2 gr bread improver (aku ga pake, cuma kasih ragi "haan" aja 1/2 bungkus)
75 gr mentega
5 gr garam
kutambahin vanili sedikit.
meses untuk isian

cara :
1. campur tepung dengan ragi, gula, vanili, emulsifier, telur, uleni sambil masukkan susu cair dikit2, uleni terus sampai setengah kalis.
2. Masukkan mentega dan garam uleni terus sampai adonan kalis.
3. Setelah kalis, istirahatkan adonan di dalam magic jar selama 20 menit. Inget jangan di jeglekin dulu ya.
4. Setelah ngembang keluarka adonan & keluarkan udaranya. bentuk bulat kecil seberat 20 gr, pipihkan, isi dengan meses secukupnya. Setelah selesai semua. atur kembali bulatan adonan di dalam magic jar, diamkan lagi selama 15 menit, bila sudah mengembag, langsung dijeglekin deh ke arah memasak biarka sampai tombolnya naik sendiri.
5. Setelah jeglek, balik adonan, terus jeglekin lagi.
6. Setelah matang, angkat, santap deh...

semoga berhasil...

Kamis, 11 Maret 2010

Mau hamil ? Baca Dulu yang Ini n Mulai....

Manfaat olahraga pada masa prakonsepsi

Olahraga memang memiliki banyak manfaat, termasuk juga untuk pasangan suami-istri yang sedang dalam masa prakonsepsi. Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan untuk mempercepat kehamilan adalah aerobik. Ini manfaatnya!

Secara umum, olahraga memiliki manfaat:

* Membantu tubuh Anda beradaptasi dengan kondisi kehamilan.
* Mengurangi risiko kenaikan berat badan, sehingga risiko terjadinya komplikasi seperti keguguran, diabetes gestasional (diabetes saat hamil) dan masalah saat persalinan bisa dikurangi.


Secara khususnya, olahraga aerobik pada masa prakonsepsi memiliki manfaat:

* Memelihara dan meningkatkan ketahanan jantung-paru, yakni dengan meningkatkan transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk ke sel telur dan sperma.
* Membuat mood Anda dan pasangan lebih baik, membantu tidur lelap, membuat tubuh lebih relaks yang berguna melancarkan persalinan Anda kelak. Sebaiknya, dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 20-60 menit, bertahap sesuai kemampuan.
* Membantu mengurangi lemak berlebihan. Lemak di dalam tubuh yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah hormon estrogen karena sekitar 30% hormon estrogen berasal dari sel-sel lemak. Hormon estrogen justru mempersulit ovulasi.


Untuk menghindari cedera, sebelum aerobik, lakukan peregangan (stretching) atau pemanasan (warming up) dan pendinginan (cooling down), masing-masing sekitar 5 menit.

Olahraga Penunjang Kesuburan

Bagi Anda pasangan suami istri yang sedang dalam masa prakonsepsi dan ingin segera memiliki bayi, tidak hanya faktor hubungan suami-istri yang perlu Anda perhatikan. Kesehatan dan metabolisme tubuh juga harus dijaga. Salah satunya dengan berolahraga.

Olahraga juga menjadi salah satu faktor penting terjadinya kehamilan. Oleh karena itu Anda perlu berolahraga rutin selama, paling tidak, dua bulan sebelum konsepsi, bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Bila olahraga sudah menjadi bagian dari gaya hidup Anda, terus lanjutkan. Jika belum, mulailah sekarang, karena:

* Olahraga membantu tubuh Anda beradaptasi dengan kondisi kehamilan.
* Olahraga mengurangi risiko kenaikan berat badan, sehingga risiko terjadinya komplikasi seperti keguguran, diabetes gestasional (diabetes saat hamil) dan masalah saat persalinan bisa dikurangi.


Coba saja lakukan rutin 3 jenis olahraga berikut bersama dengan suami:

Aerobik. Berjalan, joging, bersepeda dan berenang. Bisa juga Anda lakukan kombinasi dari olahraga-olahraga tersebut agar tidak bosan. Bila olahraga jenis ini dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur, maka manfaatnya pun akan Anda dapatkan.

Strengthening (memperkuat tubuh). Olahraga jenis ini bermanfaat untuk menguatkan otot perut, punggung atas dan bawah, tungkai atas dan tungkai bawah. Lakukan 2-3 kali seminggu dengan 8-15 ulangan, sebanyak 1-3 set. Anda berdua dapat melakukan sit-up dan senam kegel.

Flexibility (kelenturan). Olahraga ini untuk membuat otot-otot tubuh lebih relaks. Misalnya pilates dan yoga. Olahraga jenis ini baik dilakukan sebagai selingan olahraga aerobik. Selain mengurangi risiko cedera, juga membuat tubuh relaks, yang ujung-ujungnya membantu kesuburan Anda.

Gerakan yoga biasanya dipusatkan pada sekitar panggul, pinggang, perut dan tulang belakang. Cara ini dipercaya dapat meningkatkan aliran darah, nutrisi, kelenturan dan kekuatan tubuh di area yang berhubungan dengan kehamilan. Gerakan-gerakan yoga dapat meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi, mengatur fungsi hormon dan mengurangi stres. Semua itu membantu menstimulasi ovulasi serta membuat rahim lebih kondusif untuk terjadinya konsepsi.

Sebelum mulai berolahraga, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal ini:

* Minta saran dokter sebelum mulai berolahraga.
* Atur waktu setiap hari sehingga olahraga ini menjadi kebiasaan, seperti jalan kaki pagi hari bersama suami atau berenang setiap sore.
* Jangan terlalu bersemangat di awal berolahraga. Santai saja. Jika Anda cepat lelah atau kram, kurangi intensitasnya. Gangguan kesuburan juga bisa terjadi jika berat badan berkurang secara drastis.
* Jangan abaikan rasa nyeri. Rasa nyeri adalah tanda tubuh untuk mengatakan "berhenti!"

Prakonsepsi: Nutrisi Penunjang Kesuburan

ada banyak cara meningkatkan kesuburan. Salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi yang menunjang kesuburan calon ayah dan ibu. Apa saja zat gizi penting yang dimaksud?
Tanpa mengabaikan peran zat gizi lain, beberapa vitamin dan mineral sebaiknya menjadi perhatian Anda yang tengah merencanakan kehadiran sang buah hati. Sebenarnya kalau kita makan dengan pola gizi seimbang, kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral bisa terpenuhi. Namun, vitamin dan mineral mudah hilang dalam proses pengolahan makanan.

Di bawah ini ada beberapa zat gizi dan sumber bahan makanan yang sebaiknya diperhatikan untuk menunjuang kesuburan :

* Vitamin A
Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat. Terdapat di hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak seperti salem dan makarel, brokoli, wortel, bayam, tomat.
* Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga 75%. Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain itu dapat diperoleh dari telur, mentega, minyak ikan, ikan tuna, ikan salmon.
* Vitamin E
Meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan mencegah keguguran karena perannya dalam menjaga kesehatan dinding rahim dan plasenta. Banyak terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan, bekatul gandum, kecambah, tauge.
* Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbanan hormon. Padahal keseimbangan hormon estrogen dan progesteron penting untuk terjadinya kehamilan. Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, ginjal, beras merah, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, sayur kol.
* Vitamin C
Pada wanita vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan pembentukan sel telur. Selain itu sebagai antioksidan (bekerjasama dengan vitamin E dan beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi. Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,mangga, sawi, tomat, cabai merah.
* Vitamin C
Pada wanita vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan pembentukan sel telur. Selain itu sebagai antioksidan (bekerjasama dengan vitamin E dan beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi. Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,mangga, sawi, tomat, cabai merah.
* Seng (Zn)
Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga pembentukan sperma yang sehat. Sumber seng antara lain makanan hasil laut (seafood), daging, kacang-kacangan, padi-padian, produk olahan susu.
* Selenium (Se)
Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi seksual dan ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain beras, kuning telur, seafood, daging, bawang putih, tomat, ikan tuna, susu.




sumber www.ayahbunda.co.id

Manfaat Aerobik Pada Masa Prakonsepsi

Olahraga memang memiliki banyak manfaat, termasuk juga untuk pasangan suami-istri yang sedang dalam masa prakonsepsi. Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan untuk mempercepat kehamilan adalah aerobik. Ini manfaatnya!

Secara umum, olahraga memiliki manfaat:

* Membantu tubuh Anda beradaptasi dengan kondisi kehamilan.
* Mengurangi risiko kenaikan berat badan, sehingga risiko terjadinya komplikasi seperti keguguran, diabetes gestasional (diabetes saat hamil) dan masalah saat persalinan bisa dikurangi.


Secara khususnya, olahraga aerobik pada masa prakonsepsi memiliki manfaat:

* Memelihara dan meningkatkan ketahanan jantung-paru, yakni dengan meningkatkan transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk ke sel telur dan sperma.
* Membuat mood Anda dan pasangan lebih baik, membantu tidur lelap, membuat tubuh lebih relaks yang berguna melancarkan persalinan Anda kelak. Sebaiknya, dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 20-60 menit, bertahap sesuai kemampuan.
* Membantu mengurangi lemak berlebihan. Lemak di dalam tubuh yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah hormon estrogen karena sekitar 30% hormon estrogen berasal dari sel-sel lemak. Hormon estrogen justru mempersulit ovulasi.


Untuk menghindari cedera, sebelum aerobik, lakukan peregangan (stretching) atau pemanasan (warming up) dan pendinginan (cooling down), masing-masing sekitar 5 menit.

sumber www.ayahbunda.co.id

TOKO KUENYA NENEK..

Bismillaah...

Senin (08/03) Nenek buka toko kue di rumah Depok. kecil-kecilan... daripada ruangan depan nganggur katanya nenek. Ya udah deh Nek... Bunda Naufal cuma bisa doakan smoga barokah Alloh selalu tercurah untuk Nenek. Ntar klo bunda dah ke Jakarta, trus pas lagi main ke rumah nenek, bunda bikinin kue-kue untuk di jual yak...
Jangan capek-capek ya...

Selasa, 09 Maret 2010

KUE LAPIS

Bismillaah...

weleh... weleh... Berhubung ayah lagi dinas ke Wamena, dan waktu luang bunda jadi banyak banget, ditambah lagi nenek buka toko kue di rumah Depok. Walhasil... jadilah bunda praktek terus bikin kue hasil dari gugling resep di Mbah Google... *andalan*

kali ini penasaran dengan kue basar tradisional jadul banget... ternyata bikinnya itu guampang dan bahannya mudah murah meriah & jadinya mantafff...

ini resepnya kue lapis :
Bahan :
100 gr tepung kanji
300 gr tepung beras
250 gr gula pasir (aku pake cuma 150 gr ajah, maklum ga suka ma kue yang terlalu manis, bahaya jugakhan... )
1250 ml santan (aku santannya dimasak dulu, biar tambah gurih)
garam & vanili secukupnya
pasta warna kue sesuai selera

cara :
1. Campur semua bahan jadi satu, lalu saring. Bagi adonan sama banyaknya sesuai selera (kalo mau kasih 2 warna ya adonannya dibagi 2, klo mau kasih warna 3 adonannya dibai 3, begitchu). Aku pake warna hijau dari pasta pandan dan coklat bubuk u warna coklatnya (secara malas pergi keluar untuk beli pasta coklat).
2. Olesi loyang dengan minyak goreng dan alasi dengan plastik.
3. Kukus silih berganti tiap warna selama 5 menit untuk masing2 warna sampai habis. kemudian setelah habis semua, kukus selama 30 menit.

jadi deh... uenak legit... gurih... manisnya ga "nyelak"...
met nyoba deh yaaa....

TIRAMISU KUKUS EKONOMIS

Bismillaah...

Seperti biasa ini adalah resep hasil gugling yang saking senengnya neu resep mudah, murah, meriah, mantap,,, diriku jadi lupa alamat blog yang diriku jiplak resepnya... hehehe... selalu always...
kali ini diriku langsung praktekkan. Hari perdana mau praktekin ini resep ada kecelakaan besar ulah dari Naufal. telur yang "segitu-gitu"nya malah dicampur sama air. walah... batal bikin tiramisu kukus deh... hasilnya malah bikin roti manis yang dipanggang di magic com. hehehe... jadi juga makanan.

ini dia resep tiramisu kukus ekonomis

bahan :
4 butir telur
100 gr gula pasir (aku pake 75 gr ajah)
1 sdt emulsifier
100 gr tp. terigu
100 ml minyak sayur (aku pake minya zaitun)
1 sdm kopi instant + 6 sdm air panas (berhubung ga punya kopi instant jadi aku pake kopi nescafe 3 in 1)
meses secukupnya

cara :
1. Panaskan kukusan terlebih dahulu. Olesi loyang dg margarin dan alasi dengan kertas roti, olesi lagi dengan margarin.
2. Kocok telur dengan gula dan emulsifier sampai benar-benar kental. Masukkan tepung terigu sedikit-sedikit, aduk. Masukkan minyak, aduk rata.
3. Bagi adonan jadi 2 bagian, bagian yang satu dicampur dengan air kopi.
4. Kukus adonan putih (yg tanpa kopi) terlebih dahulu sampai matang (10 menit), taburi meses, tuangkan adonan kopi, kukus kembali sampai matang (15 menit).

Jadinya uenak baget, lembut banget, sayang,,, adonan kopinya kurang hitam... next time deh sedia kopi instant... tapi tetep kok, rasa kopi n harumnya kopi nambah lezat cake kukus ini....

owkueh duehhh met mencoba yaaa...

Minggu, 28 Februari 2010

TERIMAKASIH UNTUK AYAHANDA...

Bismillaah...

Beberapa hari lalu nanda bermimpi bertemu engkau ayahanda. Terbangun dari tidur lalu nanda jadi begitu merindukan engkau. Menyesali diri nanda atas apa yang telah banyak nanda lakukan terhadap engkau ayahanda.

Ayahanda... nanda sangat mencintai engkau dalam hati nanda. betapa nanda sangat mengkhawatirkan keadaan dan keberadaan engkau yang jauh dari nanda juga keluarga. Diusia senjamu, engkau malah sendirian tanpa ada yang mengurus, menjaga dan memberikan perhatian baik phisik, phisikis serta financialmu.

Saat ini nanda sedang terbayangkan semua jerih payah engkau untuk nanda. Membesarkan nanda, menyekolahkan nanda, mencoba untuk selalu memberikan apa yang nanda butuhkan. Nanda ingat setiap kali engkau pulang kerja, selalu ada oleh-oleh yang engkau bawa untuk nanda dan adik nanda, nanda paling ingat engkau selalu membelikan nanda "caprisone" rasa anggur untuk nanda dan rasa strawberi untuk adik nanda. Nanda ingat sekali betapa sakit tubuh ini engkau pukul dengan sendal jepitmu ketika nanda di usia baligh masih malas untuk sholat dan pergi mengaji. Nanda ingat engkau selalu duduk di kios kecil di ujung jalan hanya sekedar menunggu nanda pulang kuliah dengan angkutan umum kloter terakhir (jam 23.30 wib). Nanda bisa lihat engkau tersenyum bila melihat nanda menyeberangi jalan tersebut. Engkau tau wahai ayahanda... Nanda juga senang sekali ada engkau di kios tersebut menunggu nanda.

Nanda telah banyak melukai hatimu wahai ayahanda. Nanda marah terhadapmu hanya karena nanda tidak dapat kuliah seperti teman-teman nanda yang lain. Tapi sekarang wahai ayahanda... Nanda sangat bahagia bahwa nanda lebih memilih untuk menikah daripada mengejar impian nanda yang menurut engkau telah engkau hancurkan. Tidak ayahanda... Jazaakallohu khoir... engkau telah memberikan yang terbaik untuk nanda, menjaga nanda dan telah menikahkan nanda dengan seorang laki-laki terbaik pilihan nanda. Engkau tau wahai ayahanda... Suamiku memperlakukanku dengan sangat baik, Ia telah mengenalkan nanda pada manhaj al-haq, pada aqidah yang benar, nanda hanya ingin engkau mendapatkan syurga Alloh melalui jerih payah engkau membesarkan nanda.

Ayahandaku tercinta... ingin nanda memelukmu dalam dekapan nanda sama ketika engkau memeluk nanda yang masih sangat kecil dalam dekapanmu dulu. Nanda sangat ingin memberikan yang terbaik bagi engkau wahai ayahanda. Nanda ingin merawat engkau di usia senjamu, ingin membuatmu tersenyum dan tertawa melepaskan semua beban kehidupan berat yang engkau pikul. Telapak tanganmu begitu kasarnya demi nanda bukan ? Nanda ingin tangan nanda juga menjadi kasar karena mengurusmu.

Ayahanda ku tercinta... tunggulah aku di depan jalan itu lagi. kali ini, bukan engkau yang menjemput nanda... tapi nanda yang menjemput engkau. Berikanlah senyuman itu lagi ketika engkau melihat nanda menyeberangi jalan itu. Berjalanlah beriringan dengan nanda dengan nanda menggandeng lengan lusuhmu, tidak seperti dulu, engkau membiarkan nanda berjalan sendirian meninggalkan engkau. Kali ini... nanda tidak lagi ingin meninggalkan engkau. Kali ini nanda ingin memapah engkau berjalan, walaupun nanda tau apapun yang nanda lakukan saat ini atau nanti tidak dapat membayar satu sen pun rupiah yang engkau gunakan untuk membesarkan nanda.

Ayahanda ku tercinta... nanda hanya ingin berbakti dengan mencintai engkau.
Terimakasih ayahanda... jazaakallohu khoir telah menjagaku selama itu tanpa ada balasan apapun dari nanda....

Ya Alloh Ya Rahiim... jagalah selalu ayahanda sebagaimana engkau menjaga nanda disini.... berkahilah dunia dan akhirat ayahanda hamba juga diri & keluarga hamba.

Sabtu, 27 Februari 2010

BUNDA VERSUS NAUFAL

Bismillaah...

Muhammad Naufal Zuhdi Makarim anakku... sekarang kamu sudah besar, bukan lagi bayi kecil bunda yang dulu bunda gendong kemana-mana, yang semua kebutuhanmu selalu sedia ada didepan bibirmu untuk langsung kamu santap. Sebentar lagi usia Naufal insyaa Alloh 6 tahun. Sudah jadi laki-laki kecilnya bunda. teman berantemnya bunda, temen curhatnya bunda (walaupun kamu cuma jadi pendengar aja, namun kadang perhatianmu ke bunda saat bunda curhat lebih besar bunda rasakan dan ingin terus bunda rasakan daripada bunda curhat ke orang lain bahkan ke ayah. Jazaakalloh khoir ya bunayya). Naufal sangat berarti bagi hidup bunda. Walaupun bunda kadang suka emosi karena kurang sabar menghadapi tingkah polah sikapmu. bukan berarti bunda ga sayang lagi sama Naufal. Semoga Alloh Ta'ala memberi petunjuk bagi bunda juga bagi dirimu.

Bunda sedih kalau inget perbuatan bunda terhadapmu yang menyakitimu, fisik atau bahkan psikis walau itu hanya pukulan di kaki atau cubitan di tubuhmu atau kata-kata bunda yang keras dalam menghadapimu. Bunda tau itu sangat menyakitimu nak, maafkan bunda ya sayang. Bunda ingin selalu menjadi bunda yang baik bagi dirimu, yang sabar dalam menghadapi tingkah polah sikapmu, sabar dalam membimbingmu. Bunda akan selalu berusaha untuk itu sayang. Jangan benci bunda ya sayang. Semarah apapun bunda terhadapmu, bunda selalu mencintaimu.

Semoga kamu selalu memberikan perhatian yang selama ini bunda terima darimu. Bunda bahagia sekali saat kamu ambilkan bunda air minum untuk bunda setelah bunda selesai makan "ini untuk bunda, orangtua duluan, baru anak-anak". Bunda akan selalu merindukan pertanyaanmu "Bunda capek nggak ?" saat kamu meminta bunda untuk melakukan sesuatu untukmu. Bila bunda jawab "capek nak", kamu melakukan sendiri apa yang tadinya ingin kamu minta dari bunda. Maafkan bunda ya nak, kadang bunda menjawab itu hanya ingin kamu belajar untuk melakukan sendiri apa yang kamu sudah pandai melakukannya. Semoga bisa berguna untukmu kelak.

Doa bunda tiada pernah putus untuk mu anakku sayang, laki-laki kecilku. Pujianmu sungguh membuat bunda merasa tersanjung. Semoga bunda juga lebih banyak ya memuji dirimu daripada kamu. Duuh, bunda jadi malu nak. Bunda merasa belum menjadi bunda yang baik bagimu. Apa yang bunda lakukan untukmu belumlah maksimal. Bunda masih sangat kurang kesabarannya. Semoga Naufal mau menjadi guru yang baik bagi bunda dengan banyak memberikan latihan bagi bunda. Amiin yaa Robb...

Naufal... Jazaakalloh khoir wa baarokallohu fiik telah hadir dalam kehidupan bunda. Satu yang sampai saat ini belum bisa bunda berikan kepadamu. seorang adik teman bermainmu... Kita berdoa sama-sama ya nak, kita mohon kepada Alloh Ta'ala agar IA meridhoi teman kecil baru yang sholeh dalam keluarga kita dari sisi-NYA. Amiin yaa Robb.

Naufal....Bunda mencintaimu karena Alloh Ta'ala....
Jadi anak yang sholeh ya Nak... Istiqomah diatas manhaj al-haq, istiqomah dalam meniti jalan setapaknya Rosululloh -sholallohu 'alaihi wassalaam- bersama para salafush sholih hingga kelak menghadap Ar-Rahman... Amiin yaa Robb....

Kamis, 25 Februari 2010

HITUNGAN MATEMATIKA YANG SIMETRIS

Langsung aja ya temans ini diriku nemu di forumnya kaskus ada yang bikin thread tentang hitungan matematika yang sangat menakjubkan, subhanalloh....

ini nih... liat deh yaaa...

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

sekarang perhatikan simetrisnya

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Bagaimana temans... Menakjubkan bukan ? Apa pendapat kalian ? Diriku cuma kaguma aja deh, abis diriku ga ngerti bidang ini kecuali menghitung pemasukan dan pengeluaran rumah tangga aja, bagaimana cara mengolahnya agar ngga besar "pasak daripada tiang"... hehehe.....

Sumber : Forum kaskus

MAKANAN DAN MINUMAN PENINGKAT METABOLISME

Apa itu metabolisme?
Metabolisme dalam arti sederhananya merupakan laju dari pembakaran kalori tubuh supaya dihasilkan energi. Tubuh menghasilkan energi untuk bertahan hidup. Ingatlah bahwa tubuh Anda membutuhkan energi setiap saat bahkan ketika tidur, sehingga melewatkan makan adalah hal yang paling buruk dalam hidup Anda. Dalam program diet, Anda harus menjaga tingkat metabolisme agar tetap tinggi, melewatkan makan akan membuat metabolisme melamban sehingga kalori cenderung tersimpan dalam tubuh.

Apa yang mempengaruhi metabolisme?
Apakah hal utama yang mempengaruhi metabolisme? Apakah aktivitas sehari-hari? Apakah fungsi Thyroid? Apakah umur? Thyroid, aktivitas dan umur memang mempengaruhi metabolisme, tetapi bukan yang utama. Hal yang paling mempengaruhi tingkat metabolisme adalah otot. Semakin banyak otot yang Anda miliki, maka semakin banyak lemak yang akan Anda bakar tanpa melihat seberapa banyak aktivitas, umur, dll. Jaringan otot adalah jaringan hidup yang membakar lemak setiap saat selama 24 jam non stop setiap harinya!

Ini dia makanan & minuman peningkat metabolisme

• Jeruk
Buah super diet ini menurunkan tingkat insulin dalam tubuh yang memicu sistem anda untuk tidak menyimpan lemak. Plus, itu kaya serat, dan tubuh Anda harus membakar kalori ekstra untuk memecahnya. Tanpa gula lebih baik.

• Teh Hijau
Teh hijau merupakan sumber utama epigallocatechin gallate, yang dikenal lebih baik sebagai EGCG. Catechin sehat ini mempercepat otak dan sistem syaraf, menyebabkan tubuh Anda untuk membakar lebih banyak kalori.

• Yogurt
Tingkat tinggi protein yang terdapat dalam yogurt memerlukan banyak energi untuk diproses. Plus, pro-biotik yang ditemukan dalam yogurt membantu mengatur saluran pencernaan Anda.

• Almonds
Asam lemak esensial Almond membantu meningkatkan metabolisme tubuh Anda. Hanya saja jangan berlebihan karena mereka juga sangat tinggi kalori.

• Kopi
Kopi mangandung kafein, yang dapat memberikan dorongan. Hanya pastikan bahwa Anda tidak melebihi 2 atau 3 cangkir sehari, atau Anda berisiko terkena sejumlah efek samping, termasuk mudah marah dan kegelisahan.

• Turkey
Ini daging yang kaya protein yang membantu membangun jaringan otot, yang menyebabkan tubuh Anda untuk membakar kalori ekstra dan meningkatkan metabolisme.

• Apel
Seperti jeruk, ini makanan ringan rendah kalori tinggi serat, yang tubuh Anda harus membakar kalori untuk memprosesnya. Plus, karena apel membantu Anda tetap kenyang lebih lama, Anda akan makan lebih sedikit.

• Bayam
Popeye benar tentang satu hal: bayam dapat membantu membuat Anda kuat dan sehat. Selain mempercepat metabolisme Anda, ini merupakan sumber antioksidan, magnesium, kalium, zat besi dan vitamin C.

• Kacang-Kacangan
Rendah lemak dan dikemas dengan protein, kacang-kacangan membuat Anda kenyang lebih lama, dan tubuh Anda harus membakar kalori ekstra untuk memproses makanan kaya serat ini.

• Jalapeno
Capcaisin yang ditemukan di jalapeno menyebabkan tubuh Anda untuk membakar kalori ekstra selama berjam-jam setelah Anda menelan mereka, keduanya mempercepat denyut jantung dan metabolisme

• Broccoli
Brokoli mengandung zat yang sangat efektif meningkatkan metabolisme: kalsium dan vitamin C. Kalsium berfungsi sebagai pemicu metabolisme, sementara vitamin C membantu tubuh Anda menyerap lebih banyak kalsium.

• Havermut
Karena tubuh Anda memerlukan waktu lama untuk memecah serat yang larut dalam lemak dalam havermut, ini makanan sehat menurunkan tingkat insulin tubuh dan mempercepat metabolisme Anda sebagai hasilnya.

• Susu Kedelai
Susu kedelai kaya dengan kalsium, yang membantu meningkatkan metabolisme. Hanya jauhilah varietas manisnya.

• Kari
Seperti jalapeno, kari meningkatkan jumlah kalori tubuh anda terbakar dan mempercepat metabolism.

LELAKI KECILKU

Bismillaah...

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Tahun berganti tahun, nggak terasa sudah hampir 7 tahun mengayuh biduk rumah tangga bersama lelaki pujaanku. Namun lebih ngga terasa lagi, ternyata buah hati kecilku sudah hampir beranjak 6 tahun dan akan mulai masuk sekolah dasar. Naufal kecilku semakin tumbuh besar dan yang sangat membanggakan bunda adalah betapa besar empatinya terhadap orang lain. Pola pikirnya seperti orang dewasa walaupun lebih banyak kekanak-kanankannya, wajarlah... masih dunianya.

Naufal kecil sudah mulai dapat menilai mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun kadang masih harus diingatkan tentang hal baik dan buruk.Wajarlah, usianya masih usia pembelajaran.

Bunda bangga dengan Naufal, pelipur lara bunda, teman berkelahinya bunda, teman curhatnya bunda. Bunda ingat betul hari pertama Naufal bunda mintai tolong untuk berbelanja di warung budhe sayur dekat rumah. Berbekal secarik kertas bertuliskan catatan apa saja yang akan dibeli. "Budhe... beli cabe rawit Rp2.000, telur 4 butir, kunyit Rp.1.000 dan susu ultra kecil, tapi tolong ya budhe... susu ultranya dibungkusin terpisah dan jangan sampai ketahuan Naufal." itu bunyi tulisan dalam secarik catatan yang dibawa Naufal untuk berbelanja. Agak khawatir juga karena waktu itu rumah tempat kami mengontrak berada dilokasi pembuatan mebelair milik Ibu Jumain, khawatir Naufal kenapa-kenapa aja. Jadi diam-diam setelah Naufal berangkat, bunda ikutin Naufal, terus bunda tunggu di lorong masuk ke rumah. Kok lama yaaa ? skhirnya Naufal muncul sambil pegang bungkusan kecil cokklat, melihatku di sudut lorong masuk ke rumah, dia langsung tanya "Koq, bunda di sini?" bunda jawab dengan senyum "iya, bunda jagain Naufal, kenapa kok lama banget?" Naufal bilang "iya, aku tunggu budhe sholat. Kunyitnya ga ada bunda, adanya di pasar, terus aku dikasih coklat sama budhe" dalam bathinku... "hehehe, yaiya kali di pasar apa juga ada." terus kutanya "Bukan Naufal beli?" "Bukan, aku dikasih.". Ya sudahlah ga papa. Pas sampai di dalam rumah, Naufal yang sibuk keluarkan belanjaan tersebut, dia kaget kenapa ada susu ultra kesukaannya "loh budhe salah ini, aku ga bilang beli susu, tunggu ya aku kembaliin." sontak ku bilang "ehhh... tadi bunda yang tulis di catatan. hadiah untuk Naufal karena udah pinter mau tolong bunda belanja." jawabnya simpel "bunda baik ... makasih bunda... " sambil ngacir ninggalin belanjaan yang tadi kayaknya semangat banget dia buka. SEjak saat itu... bunda kalo perlu apa-apa yang mendesak, Naufal aja yang dimintai tolong.

Setelah pindah rumah kontrakan, karena kantor ayah juga pindah ke kantor milik sendiri di distrik Entrop dari yang sebelumnya sewa di Kantor Dinas Otonom Papua di distrik Abepura Kota. Naufal yang bunda suruh belanja di tukang sayur keliling yang bunda berhentikan di depan rumah. Biasa, andalannya adalah secarik kertas catatan. Alhamdulillaah, mengurangi ribetnya bunda dengan atribut lengkap kalo keluar rumah. Upahnya dia harus beli kerupuk. hehehehe... Sambil nunggu tukang sayur nyediain sayuran yang bunda pesan lewat catatan, Naufal ajak ngobrol tukang sayurnya... lucu-lucu kadang obrolannya, yang nanyain "ada nanas om?" "ada kelapa muda om?" "salak boleh om, lima ya" "beli sayurnya di pasar ya om? mahal ga om?" "ada ayam om?" wuahhh pokoknya macem-macem ditanya. Pernah suatu hari dia belanja terus ibu yang punya rumah tempat kami mengontrak, Ibu Amir juga belanja, Naufal panggilnya "nenek", wal hasil diajak ngobrol sama nenek "Naufal belanja apa ?" Naufal jawab "macem-macem. Bunda ga punya sayur."

Rabu, 17 Februari 2010

Makruhnya Memanjangkan Kuku

Bismillaah...


Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

“Fithrah itu ada lima, atau ada lima fithrah yaitu: Khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.” (HR. Al-Bukhari no. 1889 dan Muslim no. 257)

Anas -radhiallahu anhu- berkata:

وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَنَتْفِ الْإِبِطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Waktu yang diberikan kepada kami (oleh Nabi, pent.) untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memotong bulu kemaluan adalah tidak lebih dari empat puluh malam (agar tidak panjang).” (HR. Muslim no. 258)


Penjelasan ringkas:


Di antara sunnah fitrah yang disyariatkan dalam Islam adalah:
1. Khitan dan ini berlaku bagi lelaki dan wanita, walaupun para ulama berbeda pendapat mengenai hukumnya, apakah wajib ataukah sunnah.
2. Mencukur rambut yang tumbuh di sekitar qubul.
3. Memotong kuku. Dari sini dipetik makruhnya memanjangkan kuku.
4. Mencabut rambut yang tumbuh di ketiak.
5. Mencukur kumis, sebagaimana yang telah disebutkan pada artikel sebelumnya.
Dan dalam melakukan kelima sunnah fitrah ini, Nabi -alaihishshalatu wassalam- memberikan waktu kepada para sahabat agar mereka mengerjakannya setiap 40 malam sekali. Hal ini agar rambut yang tumbuh tidak terlalu panjang dan agar tidak menyusahkan kalau harus dicukur setiap hari. Wallahu a’lam.

oleh Al-Ustadz Abu Muawiah
www.al-atsariyyah.com

Kamis, 11 Februari 2010

GABUS PUCUNG

Bismillaah...


Mengingat semakin dekat meninggalkan Jayapura, diriku penasaran sama yang namanya GASTOR. Sejenis ikan, cuma diriku ga tau bagaimana perwujudan ikan tersebut. Nah, daripada nanti diriku menyesal meninggalkan Jayapura sebelum merasakan gastor, jadi 2 hari lalu diriku pesan ikan gastor itu sama tukang sayur langgananku dan kemarin Alhamdulillah dibawakan. Lumayan, 4 ekor besar ukurannya dari ujung jari sampai ke sikuku, Rp.25.000,-. Antara senang, penasaran dan takut-takut. Karena begitu sampai di dapur ku buka bungkusan yang masih bergerak-gerak tersebut..... (hehehehe... sama Naufal disuruh ditaruh di dalam ember karena masih hidup). Wakwawwww... itu ikan serem banget, kepalanya keras dan mirip ular, bibirnya tebal, badannya berlendir gitu, jadi takut juga bersihinnya... mana sisiknya agak keras dan masih hidup itu yang bikin ngerjainnya setengah hati.. hehehe...

Setelah bersih dan sedang dalam taraf direndam dengan cuka apel dan garam, diriku penasarn sama ikan ini. Andalan... MBAH GUGEL... search... GASTOR... ternyata oh ternyata.. GASTOR itu kepanjangan dari GAbus TORaja, cerita dari temanku Ummu Thuba, katanya ikan tersebut banyak terdapat di Toraja. Owalaaahhhh... Gabus toh....

Setelah tau, search lagi nih dengan mbah gugel... resep ikan gabus.... nah didapatlah resep "masakan khas Betawi, Gabus Pucung"... ehmmmm... diriku keturunan betawi, tapi.... baru kali ini denger ini resep... penasaran dengan penampakan hasilnya dan bumbu bahannya... klik... dapetlah resep ini dari salah satu blog (waduh... seperti biasa, didiriku lupa ngesave alamatnya). Stelah dapet, kayaknya bumbunya lengkap ada semua nih, okeh lanjut... dan jadilah Gabus Pucung....

Ini resepnya ....

GABUS PUCUNG :



Bahan :
500 gr ikan gabus
1 sdm air jeruk nipis (diriku pakai cuka apel, soale lagi ga punya stok jeruk nipis)
1/2 sdt garam
3 sdm minyak goreng
2 batang daun bawang, iris 1 cm
3 bh cabe rawit, iris kecil (diriku ga diiris, soale takut Naufal kepedesan, jadi dicemplungin aja 15 bh cabe rawit)
2 lbr daun salam
2 cm langkuas, memarkan
1/2 sdt gula
1/4 sdt penyedap (klo ga suka bisa pakai gula pasir)
400 ml air

Bumbu halus :
5 siung bawang merah
3 butir bawang putih
1/2 sdt lada
3 bh pucung / kluwek

Cara membuat :
1. Bersihkan ikan, potong 4 bagian, lumuri dengan garam dan jeruk nipis, diamkan 15 menit
2. Tumis bumbu halus, masukkan daunsalam, langkuas, jahe. masak sampai harum.
3. masukkan cabe rawit, tumis sebentar.
4. Tambahkan air, masak sampai mendidih, masukkan ikan, masak hingga kuah agak mengental.
5. Sajikan gabus pucung dengan taburan irisan daun bawang.


Selamat mencoba ya temans... uenak loh....Insyaa Alloh

Rabu, 03 Februari 2010

GO GREEN, SEBUAH AMAL JARIYAH

Dekade terakhir ini, pemerintah Indonesia terus melancarkan program penghijauan. Oleh karena itu, dimana-mana kita akan melihat reklame dan promosi penghijauan, baik melalui media visual, maupun audio-visual. Promosi ini banyak terpajang di sudut-sudut jalan, dan tertempel di mobil-mobil dan lainnya yang mengajak kita menyukseskan program tersebut. Khusus Provinsi Sulawesi Selatan, pemerintahnya telah mencanangkan program penghijauan dengan tema "South Sulawesi Go Green" (Sulawesi Selatan Menuju Penghijauan).

Sebagian orang menyangka bahwa program penghijauan bukanlah suatu amalan yang mendapatkan pahala di sisi Allah, sehingga ada diantara mereka yang bermalas-malasan dalam mendukung program tersebut. Demi menepis persangkaan yang salah ini, kali ini kami akan mengulas PENTINGNYA PENGHIJAUAN menurut tuntunan Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- beserta dalil-dalilnya.

Para pembaca yang budiman, mungkin anda masih mengingat sebuah hadits yang masyhur dari Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, beliau bersabda,

إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya". [HR. Muslim dalam Kitab Al-Washiyyah (4199)]

Perhatikan, satu diantara perkara yang tak akan terputus amalannya bagi seorang manusia, walaupun ia telah meninggal dunia adalah SEDEKAH JARIYAH, sedekah yang terus mengalir pahalanya bagi seseorang.

Para ahli ilmu menyatakan bahwa sedekah jariyah memiliki banyak macam dan jalannya, seperti membuat sumur umum, membangun masjid, membuat jalan atau jembatan, menanam tumbuhan baik berupa pohon, biji-bijian atau tanaman pangan, dan lainnya.

Jadi, menghijaukan lingkungan dengan tanaman yang kita tanam merupakan sedekah dan amal jariyah bagi kita –walau telah meninggal- selama tanaman itu tumbuh atau berketurunan.

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ

"Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya". [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab AL-Muzaro'ah (2320), dan Muslim dalam Kitab Al-Musaqoh (3950)]

Al-Imam Ibnu Baththol -rahimahullah- berkata saat mengomentari hadits ini, "Ini menunjukkan bahwa sedekah untuk semua jenis hewan dan makhluk bernyawa di dalamnya terdapat pahala". [Lihat Syarh Ibnu Baththol (11/473)]

Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan pernah rugi di sisi Allah -Azza wa Jalla-, sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh manusia dan hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita tanam lalu diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal, maupun jalan haram, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتْ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ

"Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya" . [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh (3945)]

Al-Imam Abu Zakariyya Yahya Ibn Syarof An-Nawawiy -rahimahullah- berkata menjelaskan faedah-faedah dari hadits yang mulia ini, "Di dalam hadits-hadits ini terdapat keutamaan menanam pohon dan tanaman, bahwa pahala pelakunya akan terus berjalan (mengalir) selama pohon dan tanaman itu ada, serta sesuatu (bibit) yang lahir darinya sampai hari kiamat masih ada. Para ulama silang pendapat tentang pekerjaan yang paling baik dan paling afdhol. Ada yang berpendapat bahwa yang terbaik adalah perniagaan. Ada yang menyatakan bahwa yang terbaik adalah kerajinan tangan. Ada juga yang menyatakan bahwa yang terbaik adalah bercocok tanam. Inilah pendapat yang benar. Aku telah memaparkan penjelasannya di akhir bab Al-Ath’imah dari kitab Syarh Al-Muhadzdzab. Di dalam hadits-hadits ini terdapat keterangan bahwa pahala dan ganjaran di akhirat hanyalah khusus bagi kaum muslimin, dan bahwa seorang manusia akan diberi pahala atas sesuatu yang dicuri dari hartanya, atau dirusak oleh hewan, atau burung atau sejenisnya". [Lihat Al-Minhaj (10/457) oleh An-Nawawiy, cet. Dar Al-Ma'rifah, 1420 H]

Pahala sedekah yang dijanjikan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam hadits-hadits ini akan diraih oleh orang yang menanam, walapun ia tidak meniatkan tanamannya yang diambil atau dirusak orang dan hewan sebagai sedekah.

Al-Hafizh Abdur Rahman Ibnu Rajab Al-Baghdadiy -rahimahullah- berkata, "Lahiriah hadits-hadits ini seluruhnya menunjukkan bahwa perkara-perkara ini merupakan sedekah yang akan diberi ganjaran pahala bagi orang yang menanamnya, tanpa perlu maksud dan niat". [Lihat Iqozh Al-Himam Al-Muntaqo min Jami' Al-Ulum wa Al-Hikam (hal. 360) oleh Salim Al-Hilaliy, cet. Dar Ibn Al-Jauziy, 1419 H]

Penghijauan alias REBOISASI merupakan amalan sholeh yang mengandung banyak manfaat bagi manusia di dunia dan untuk membantu kemaslahatan akhirat manusia. Tanaman dan pohon yang ditanam oleh seorang muslim memiliki banyak manfaat, seperti pohon itu bisa menjadi naungan bagi manusia dan hewan yang lewat, buah dan daunnya terkadang bisa dimakan, batangnya bisa dibuat menjadi berbagai macam peralatan, akarnya bisa mencegah terjadinya erosi dan banjir, daunnya bisa menyejukkan pandangan bagi orang melihatnya, dan pohon juga bisa menjadi pelindung dari gangguan tiupan angin, membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi udara, dan masih banyak lagi manfaat tanaman dan pohon yang tidak sempat kita sebutkan di lembaran sempit ini.

Jika demikian banyak manfaat dari REBOISASI alias penghijuan, maka tak heran jika agama kita memerintahkan umatnya untuk memanfaatkan tanah dan menanaminya sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam hadits-hadits lainnya, seperti beliau pernah bersabda,

إِنْ قَامَتْ السَّاعَةُ وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ

"Jika hari kiamat telah tegak, sedang di tangan seorang diantara kalian terdapat bibit pohon korma; jika ia mampu untuk tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah". [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/183, 184, dan 191), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad (2068), dan Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (479). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 9)]

Ahli Hadits Abad ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy -rahimahullah- berkata saat memetik faedah dari hadits-hadits di atas, "Tak ada sesuatu (yakni, dalil) yang paling kuat menunjukkan anjuran bercocok tanam sebagaimana dalam hadits-hadits yang mulia ini, terlebih lagi hadits yang terakhir diantaranya, karena di dalamnya terdapat targhib (dorongan) besar untuk menggunakan kesempatan terakhir dari kehidupan seseorang dalam rangka menanam sesuatu yang dimanfaatkan oleh manusia setelah ia (si penanam) meninggal dunia. Maka pahalanya terus mengalir, dan dituliskan sebagai pahala baginya sampai hari kiamat". [Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah (1/1/38)]

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- tidak mungkin memerintahkan suatu perkara kepada umatnya dalam kondisi yang genting dan sempit seperti itu, kecuali karena perkara itu amat penting, dan besar manfaatnya bagi seorang manusia. Semua ini menunjukkan tentang keutamaan "Go Green" alias program penghijauan yang digalakkan oleh pemerintah kita –semoga Allah memberikan balasan kebaikan bagi mereka-.

Saking besarnya manfaat dari penghijauan lingkungan alias REBOISASI, tanah yang dahulu kering kerontang bisa berubah menjadi tanah subur. Sungai yang dahulu gersang, dengan reboisasi bisa berubah menjadi berair.

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah bersabda dalam sebuah yang shohih,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

"Tak akan tegak hari kiamat sampai tanah Arab menjadi tanah subur, dan sungai-sungai". [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/370 & 417), dan Muslim dalam Kitab Ash-Shodaqoh (2336)]

Ketika para sahabat mendengarkan hadits-hadits ini, maka mereka berlomba-lomba dan saling mendorong untuk melakukan program penghijauan ini, karena ingin mendapatkan keutamaan dari Allah -Azza wa Jalla- di dunia dan di akhirat berupa ganjaran pahala.

Para pembaca yang budiman, jika kita mau membuka sebagian kitab-kitab hadits yang berisi keterangan dan petunjuk jalan hidup para salaf (pendahulu) kita dari kalangan sahabat dan generasi setelahnya, maka kita akan mendapatkan manusia-manusia yang memiliki semangat dalam menggalakkan perintah Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam perkara ini.

Seorang tabi’in yang bernama Umaroh bin Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshoriy Al-Madaniy -rahimahullah- berkata,

سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُوْلُ لأَبِيْ : مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَغْرِسَ أَرْضَكَ ؟ فَقَالَ لَهُ أَبِيْ : أَنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ أَمُوْتُ غَدًا ، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ : أَعْزِمْ عَلَيْكَ لَتَغْرِسَنَّهَا, فَلَقَدْ رَأَيْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَغْرِسُهَا بِيَدِهِ مَعَ أَبِيْ

"Aku pernah mendengarkan Umar bin Khoththob berkata kepada bapakku, "Apa yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu?" Bapakku berkata kepada beliau, "Aku adalah orang yang sudah tua, akan mati besok". Umar berkata kepadanya, "Aku mengharuskan engkau (menanamnya). Engkau harus menanamnya!" Sungguh aku melihat Umar bin Khoththob menanamnya dengan tangannya bersama bapakku". [HR. Ibnu Jarir Ath-Thobariy sebagaimana dalam Ash-Shohihah (1/1/39)]

Al-Imam Al-Bukhoriy -rahimahullah- meriwayatkan sebuah atsar dari Nafi’ bin Ashim bahwa,

أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ لابْنِ أَخٍ لَهُ خَرَجَ مِنَ الْوَهْطِ : أَيَعْمَلُ عُمَّالُكَ ؟ قَالَ : لاَ أَدْرِيْ ، قَالَ : أَمَا لَوْ كُنْتَ ثَقَفِيًّا لَعَلِمْتَ مَا يَعْمَلُ عُمَّالُكَ ، ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيْنَا فَقَالَ : إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا عَمِلَ مَعَ عُمَّالِهِ فِيْ دَارِهِ – وَقَالَ أَبُوْ عَاصِمٍ مَرَّةً : فِيْ مَالِهِ – كَانَ عَامِلاً مِنْ عُمَّالِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

"Dia pernah mendengar Abdullah bin Amer -radhiyallahu anhu- berkata kepada keponakannya yang telah keluar dari kebunnya, "Apakah para pekerjamu sedang bekerja?" Keponakannya berkata, "Aku tak tahu". Beliau berkata, "Ingatlah, andaikan engkau adalah orang Tsaqif, maka engkau akan tahu tentang sesuatu yang dikerjakan oleh para pekerjamu". Kemudian beliau menoleh kepada kami seraya beliau berkata, "Sesungguhnya seseorang bila bekerja bersama para pekerjanya di kampungnya atau hartanya, maka ia adalah pekerja diantara pekerja-pekerja Allah -Azza wa Jalla-". [HR. Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (448). Syaikh Al-Albaniy men-shohih-kan hadits ini dalam Shohih Al-Adab (hal. 154)]

Amer bin Dinar -rahimahullah- berkata,

عَنْ عَمْرٍو قَالَ: دَخَلَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ فِيْ حَائِطٍ لَهُ بِالطَّائِفِ يُقَالُ لَهُ الْوَهْطُ, فِيْهِ أَلْفُ أَلْفِ خَشَبَةٍ اِشْتَرَى كُلَّ خَشَبَةٍ بِدِرْهَمٍ –يَعْنِيْ: يُقِيْمُ بِهِ اْلأَعْنَابَ- [أخرجه ابن عساكر في تاريخ دمشق - (ج 46 / ص 182)]

"Amer bin Al-Ash pernah masuk ke dalam suatu kebun miliknya di Tho’if yang dinamai dengan "Al-Wahthu". Di dalamnya terdapat satu juta batang kayu. Beliau telah membeli setiap kayu dengan harga satu dirham. Maksudnya, beliau menegakkan dengannya batang-batang anggur". [HR. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqo (46/182)]

Para pembaca yang budiman, perhatikanlah sahabat Amer bin Al-Ash telah berani berkorban demi memelihara tanaman-tanaman yang terdapat dalam kebunnya. Semua ini menunjukkan kepada kita tentang semangat para sahabat Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam melaksanakan perintah dan anjuran beliau dalam menghijaukan lingkungan. Maka contohlah mereka dalam perkara ini, niscaya kalian mendapatkan keutamaan sebagaimana yang mereka dapatkan. Namun satu hal perlu kita ingat bahwa usaha dan program penghijauan seperti ini terpuji selama tidak melalaikan kita dari kewajiban, seperti jihad, sholat berjama’ah, mengurusi anak dan keluarga atau kewajiban-kewajiban lainnya. Jika melalaikan, maka hal itu tercela!!!

Sumber : Buletin Jum’at At-Tauhid edisi 121 Tahun II. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 200,-/exp)

http://almakassari.com/artikel-islam/akhlak/go-green-sebuah-amal-jariyah.html


TERBISU SAAT SHOLAT

Diantara kesalahan sholat yang banyak tersebar di masyarakat, adanya sebagian orang yang terdiam bisu, tanpa membaca sesuatu apapun di antara dzikir-dzikir dan bacaan-bacaan dalam sholat, baik itu berupa takbir, bacaan surat, dzikir ruku’, dzikir sujud, tasyahhud, dan lainnya. Orang-orang yang semodel ini, hanya mencukupkan diri dengan bacaan dalam hati; seakan-akan sholat itu hanyalah gerakan belaka, tanpa disertai ucapan. Parahnya lagi, sampai ada orang yang berpendapat seperti ini menyatakan bahwa boleh seseorang memulai sholatnya tanpa takbir!! Diantara orang yang berpendapat demikian adalah Abu Bakr Al-Ashom Al-Mu’taziliy (pengikut aliran sesat Mu’tazilah), dan Ibrahim bin Isma’il bin Ulayyah Al-Jahmiy [Lihat Bada'iush Shona'i (1/455 & 2/22) karya Al-Kaasaaniy]

Mereka beralasan bahwa firman Allah,

"Dan Dirikanlah shalat…"(QS. Al-Baqoroh : 43)

Menurut mereka bahwa ayat ini sifatnya global, dan telah dijelaskan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dengan perbuatannya. Karena itu, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

"Sholatlah kalian melihat aku sholat". [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Adzan (631)]

Kata mereka bahwa yang terlihat adalah perbuatan (gerakan), bukan ucapan. Jadi, sholat itu adalah nama bagi perbuatan-perbuatan (gerakan) saja!! Oleh karenanya, orang yang berpendapat demikian menyatakan bahwa kewajiban sholat gugur bagi seseorang yang tidak mampu melakukan gerakan-gerakan, walaupun ia mampu berdzikir. Jika ia mampu bergerak, dan hanya berdzikir dalam hati, maka kewajiban sholat tidak gugur darinya.

Demikian pendapat yang dinyatakan oleh Abu Bakr Abdur Rahman bin Kaisan Al-Ashom, seorang ahli bid’ah beraliran Mu’tazilah. Lalu diikuti pendapat ini oleh muridnya, Ibrahim bin Isma’il bin Ulayyah. Si murid ini juga ahli bid’ah dari kalangan Jahmiyyah.

Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr Al-Andalusiy -rahimahullah- berkata, "Dia (Ibrahim bin Isma’il bin Ulayyah) memiliki banyak keganjilan, sedang pendapat-pendapatnya di sisi Ahlus Sunnah ditinggalkan; tak ada satu pendapatnya pun yang dianggap khilaf (yakni, tak ada nilainya)". [Lihat Lisan Al-Mizan (1/15)]

Al-Imam Asy-Syafi’iy -rahimahullah- berkata tentang Ibrahim ini, "Dia adalah orang yang sesat yang biasa duduk di pintu As-Sawwal untuk menyesatkan manusia". Asy-Syafi’iy juga berkata, "Saya selalu menyelisihi Ibnu Ulayyah dalam segala hal". [Lihat Lisan Al-Mizan (1/15)]

Al-Imam Abu Abdillah Adz-Dzahabiy-rahimahullah- berkata tentang Ibrahim bin Isma’il bin Ulayyah, "Dia adalah seorang Jahmiyyah (aliran sesat). Orangnya suka berdebat (ahli kalam), dan menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk. Dia wafat pada tahun 218 H". [Lihat Mizan Al-I'tidal (1/20)]

Para pembaca yang budiman, pendapat yang dinyatakan oleh Abu Bakr Al-Ashom dan muridnya yang bernama Ibrahim bin Isma’il bin Ulayyah bahwa saat sholat seseorang boleh diam, dan tak perlu mengucapkan sesuatu apapun berupa dzikir dan bacaan; ini adalah pendapat batil, menyeleneh, dan menyelisihi dalil-dalil syar’iy.

Diantara dalil-dalil yang membatalkan pendapat dua orang ini adalah firman Allah -Ta’ala-,

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka dia memberi keringanan kepadamu. Karena itu, bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran".(QS. Al-Muzzammil : 20)

Ayat ini turun berkaitan dengan sholat, sedang bacaan disini sifatnya muthlaq (global), mencakup semua bacaan, baik itu Al-Fatihah, maupun bacaan nafilah setelahnya. Namun ayat ini tentunya telah dijelaskan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bahwa yang dimaksud adalah wajib membaca Al-Fatihah, dan selebihnya adalah nafilah (mustahab). Oleh karenanya, beliau bersabda,

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

"Tak sholat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab". [HR. Al-Bukhoriy (756), Muslim (872)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy -rahimahullah- berkata usai menjelaskan wajibnya membaca AL-Fatihah, "Jika hal itu telah nyata, maka keherananku tak pernah berhenti terhadap orang yang sengaja tidak membaca Surat Al-Fatihah dari kalangan mereka, dan tak melakukan tuma’ninah. Akhirnya, ia pun melakukan suatu sholat yang ia mau mendekatkan diri kepada Allah -Ta’ala- dengannya, sedang ia sengaja melakukan dosa (yakni, tidak membaca Al-Fatihah) di dalamnya karena berlebihan dalam mewujudkan penyelisihan terhadap madzhab yang lain". [Lihat Fathul Bari(2/313-314)]

Andaikan membaca dan berdzikir dalam hati adalah perkara yang mencukupi dalam sholat –dan itu mustahil-, maka tentunya Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- tak akan bersabda kepada orang yang tidak becus melakukan sholatnya,

ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ

"Kemudian bacalah sesuatu yang mudah padamu berupa Al-Qur’an". [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Adzan (757), dan Muslim dalam Kitab Ash-Sholah (883)]

Sebab yang disebut dengan qiro’ah (bacaan) bukan ucapan hati. Diantara konsekuensi qiro’ah (bacaan) menurut bahasa dan syara’ adalah menggerakkan lisan ( تحريك اللسان ) sebagaimana hal ini telah dimaklumi. Contohnya, firman Allah -Ta’ala-,

"Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran, karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya" (QS. Al-Qiyamah : 16).

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril –‘alaihi salam- kalimat demi kalimat, sebelum Jibril selesai membacakannya, agar nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- dapat menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

Jadi, qiro’ah bukanlah ucapan hati, bahkan ucapan lisan. Oleh karena itu, para ulama yang melarang orang junub untuk membaca Al-Qur’an, mereka menetapkan bolehnya membaca ayat-ayat dalam hati, sebab ucapan dalam hati bukanlah qiro’ah (bacaan) yang terlarang, dan memang beda. [Lihat Al-Qoul Al-Mubin (hal.98) oleh Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman, cet. Dar Ibn Al-Qoyyim & Dar Ibn Affan, 1416 H]

Al-Imam An-Nawawiy -rahimahullah- berkata, "Boleh bagi mereka (orang junub, wanita haidh dan nifas) untuk menyiratkan Al-Qur’an dalam hati, tanpa dilafazhkan; demikian pula melihat mushhaf , dan membacanya dalam hati". [Lihat Al-Adzkar (hal. 13-14) oleh An-Nawawiy, dengan tahqiq Ishomuddin Adh-Dhobabithiy, cet. Dar al-Hadits, 1424 H]

Seorang ulama Andalusia, Al-Qodhi Muhammad Ibn Rusyd pernah berkata, "Adapun bacaan seseorang dalam hatinya, namun ia tidak menggerakkan lisannya, bukanlah qiro”ah (bacaan) berdasarkan pendapat yang benar, karena bacaan itu hanyalah ucapan dengan menggunakan lisan. Nah, itulah yang diberi balasan. Dalil tentang hal itu adalah firman Allah -Azza wa Jalla-,

"Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya". (QS. Al-Baqoroh : 286)

Dalilnya juga adalah sabda Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-,

تَجَاوَزَ اللَّهُ لِأُمَّتِي مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسُهَا

"Allah memaafkan bagi umatku sesuatu yang diucapkan oleh hati mereka". [HR. Al-Bukhoriy (5269), Muslim (), Abu Dawud (2209), At-Tirmidziy (1183), An-Nasa'iy (3434) dan Ibnu Majah (2040). Lihat Irwa' Al-Gholil (2062)]

Sebagaimana halnya seorang tidak dihukum dengan sebab sesuatu yang diucapkan oleh hatinya berupa kejelekan, dan itu tidak memudhoroti dirinya, maka demikian pula ia tidak diberi balasan atas sesuatu yang diucapkan oleh hatinya berupa qiro’aah, dan kebaikan. Balasan yang diberikan hanyalah berdasarkan gerakan lisan ketika membaca, dan melakukan kebaikan". [Lihat Al-Bayan wa At-Tahshil (1/491)]

Diantara dalil yang paling kuat tentang wajibnya membaca dzikir dan qiro’ah dengan lisan dalam sholat, bukan hanya sekedar ucapan hati, yaitu hadits seorang yang tidak becus melakukan sholatnya ketika Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepadanya,

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا

"Jika engkau bangkit melaksanakan sholat, maka bertakbirlah, lalu bacalah sesuatu yang mudah bagimu berupa Al-Qur’an. Kemudian rukuklah sampai tuma’ninah dalam posisi rukuk. Kemudian bangkitlan sampai tegak dalam posisi berdiri. Lalu sujudlah sampai tuma’ninah dalam keadaan sujud. Kemudian bangkitlah sampai tuma’ninah dalam keadaan duduk. Lakukanlah hal itu dalam seluruh sholatmu". [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Adzan (757), dan Muslim dalam Kitab Ash-Sholah (883)]

Hadits ini menjelaskan bahwa diantara rukun sholat adalah bertakbir dan membaca Al-Fatihah pada setiap raka’at, sedang kedua rukun ini adalah rukun yang berkaitan dengan ucapan dan bacaan. Jadi, barangsiapa yang tidak membaca dan mengucapkannya dalam sholat, maka sholatnya batal!!! Jika ia terus melakukannya, maka ia berdosa.

Ini bagi orang yang mampu membaca Al-Fatihah. Jika tidak mampu membaca Al-Fatihah setelah ia berusaha sekuat tenaga untuk menghafalnya, namun ia tak mampu juga karena suatu penyakit atau buta huruf, dan lainnya, maka Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- tetap memberikan bimbingan agar ia membaca dzikir berikut ini:

Dari sahabat Ibnu Abi Aufa -radhiyallahu anhu- berkata,

عَنْ ابْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ:جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي لَا أَسْتَطِيعُ أَنْ آخُذَ شَيْئًا مِنْ الْقُرْآنِ فَعَلِّمْنِي شَيْئًا يُجْزِئُنِي مِنْ الْقُرْآنِ فَقَالَ قُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

"Seseorang pernah datang kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- seraya berkata, "Sesungguhnya aku tidak mampu menghafal sesuatupun dari AL-Qur’an. Karenanya, ajarilah aku sesuatu yang mencukupi aku dari Al-Qur’an". Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, "Bacalah:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

(Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah; Tiada sembahan yang, kecuali Allah; Allah Maha besar; Tiada daya dan upaya, kecuali pada Allah)". [HR. Abu Dawud (832) dan An-Nasa'iy (923). Di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Al-Irwa' (303)]

Para pembaca yang budiman, perhatikan ketika Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- memberikan ganti bacaan Al-Fatihah dengan dzikir tersebut, maka gantinyapun dengan dzikir qouliy (dzikir ucapan dengan menggunakan lisan). Semua ini menunjukkan kepada kita tentang batilnya pendapat Abu Bakr Al-Ashom dan Ibrahim bin Isma’il bin Ulayyah. Ini juga menghancurkan paham dan pemikiran menyimpang yang pernah dicetuskan oleh kaum shufiyyah alias tarekat bahwa sholat tidak perlu melakukan gerakan-gerakan dan membaca dzikir dan lainnya dalam sholat. Menurut mereka bahwa sholat itu cukup dzikir dalam hati. Subhanallah, jelas ini batil berdasarkan dalil-dalil di atas. Walilllahil hamdu walminnah.

Ringkasnya , sholat haruslah disertai ucapan dan gerakan perbuatan yang telah dijelaskan oleh Teladan kita, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam hadits-hadits yang shohih dari beliau. Tidak boleh sholat itu hanya sekedar bacaan atau dzikir dalam hati!!

Sumber : Buletin Jum’at At-Tauhid edisi 123 Tahun II. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 200,-/exp)