SEMOGA YANG KALIAN CARI ADA DI SINI YAAAA....
BAAROKALLOHU FIIKUM

Rabu, 15 Februari 2012

Hakekat Hati Manusia

Bismillaahirrohmanirrohiim


Sesuatu yang paling mulia pada manusia adalah hati. Karena sesungguhnya hatilah yang mengetahui Allah Ta'ala, yang beramal untuk-NYA dan yang berusaha menuju kepada-NYA. Anggota badan hanya jadi pengikut dan pembantu hati, layaknya seorang budak yang membantu raja. Barang siapa mengetahui hakekat hatinya, ia akan mengetahui hakekat Rabb-Nya. Namun mayoritas manusia tidak tahu hati dan jiwanya.

Keathuilah, bahwa hati pada tabiat fitrahnya mau menerima petunjuk. Tapi tetap ada syahwat dan hawa nafsu yang melekat pdanya dimana hati juga akan cenderung kepadanya. Akan saling mengusir antara malaikat dan setan padanya, terus berlangsung sampai hati itu membuka untuk salah satunya dan akhirnya menetap padanya. Sehingga pihak kedua tidak lewat hati itu kecuali secara sembunyi-sembunyi. Sebagaimana firman Alloh Ta'ala yang artinya : "Dari kejahatan bisikan-bisikan yang tersembunyi."

Yaitu yang jika disebut nama Alloh Ta'ala ia sembunyi, tapi kalau lalai ia merasa lega. Dan tidak ada yang mengusir setan dari hati kecuali dzikir kepada Alloh Ta'ala. Setan tidak akan tentram bersama dzikir.

Ketahuilah, permisalan hati seperti sebuah benteng, sedang setan adalah musuh yang hendak memasuki benteng itu lalu menguasainya. Tidak mungkin benteng itu terjaga kecuali dengan menjaga pintu-pintnya. Dan tidak mungkin mampu menjaganya orang yang tidak mengetahuinya. Begitu pula tidak mungkin menghalangi setan kecuali dengan mengetahui jalan masuknya.

Jalan-jalan masuk setan banyak jumlahnya, diantaranya hasad (dengki), ambisi duniawi, marah, syahwat, cinta berhias, kenyang, tamak, terburu-buru, cinta harta, fanatik madzab, berfikir sesuatu yang tidak dicapai akal, buruk sangka dengan kaum muslimin, dll.

Seyogyanya seorang manusia menjaga dirinya dari sesuatu yang akan menjadikan orang berperasangka buruk kepadanya. Untuk mengobati kerusakan-kerusakan ini adalah dengan menutup pintu-pintu setan tersebut dengan membersihkan hati dan sifat-sifat jelek itu sehingga dengan bersihnya hatidari sifat-sifat itu berarti setan-setanhanya bisa lewat, tidak bisa tetap padanya. Untuk menghalangi lewatnya cukup dengan berdizikir kepada Alloh Ta'ala dan memenuhi hati dengan taqwa.

Perumpamaan setan itu seperti anjing lapar yang mendekatimu. Kalau kamu tidak punya makananan dia akan pergi hanya diusir dengan kata-kata. Tapi kalau kamu punya makananan sedang dia lapar dia tidak akan pergi hanya dengan ucapan. Begitupula hati yang tidak memiliki makanan untuk setan, setan itu akan pergi hanya dengan dzikir.

Sebaliknya hati yang dikalahkan oleh hawa nafsunya dia menjadikan dzikir itu hanya sambilan sehingga tidak mempan ditengahnya. Maka setanlah yang akhirnya menetap ditengahnya.

Jika kamu ingin tahu kebenarannya, perhatikan yang demikian ini pada shalatmu. lihatlah bagaimana setan mengajak berbincang-bincang dengan hatimu disaat seperti ini, dengan mengingatkan pasar, gaji pegawai, urusan duniawi, dll. Allohu a'lam.

Diterjemahkan dan diringkas dari Mukhtasar Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah hal 193-195 oleh Ustadz Qomar Suaidi. Majalah Syari'ah Edisi Perdana/I/Shafar 1424 H/April 2003.